Mohon tunggu...
Varhan AZ
Varhan AZ Mohon Tunggu... Auditor - Penyemangat

Beneficial #ActivistPreneur

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Operasi Patuh 2020 di Masa Covid, Perlukah?

24 Juli 2020   14:26 Diperbarui: 24 Juli 2020   14:46 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh :

Varhan Abdul Azis
Sekretaris Eksekutif Indonesia Bureaucracy and Service Watch

Awalnya saya mengkerutkan dahi. Apa perlu? Sebagai pengamat birokrasi dan kebijakan publik, saya harus menempatkan diri pada posisi obyektif. Akhirnya, hari ini saya temukan jawaban yg membuat sy sejak minggu lalu penasaran.

Faktanya, selama masih ada kendaraan di jalan, selama itu pula potensi pelanggaran bisa terjadi. Pelanggaran ini kemungkinan mencelakakan, baik yg selamat, luka ringan, berat , sampai kematian.

Oleh karena itu, outcome operasi ini haruslah keselamatan. Pada akhirnya kalau mau,  harusnya setiap hari saja operasi. memang betul para petugas juga tiap hari kerja di jalan. Bedanya, dalam Operasi Patuh, selama 15 hari orang2 akan berhadapan  dengan pemeriksaan2 kendaraan di seluruh indonesia.

15 hari ini sebenarnya harus jadi pemicu, agar orang waspada. Takut tidak apa, justru bagus, karena takut salah, akan membuat berusaha benar. Orang yang biasa tidak pakai helm, jadi pakai. Sen mati, diperbaiki. Lampu tdk nyala dihidupkan dan lainnya

Karena itu harapannya , 15 hari dalam keadaan waspada, takut kena razia, akan membuat orang terbiasa berkendara sesuai aturan di hari2 selanjutnya, dan seterusnya - dan seterusnya. Seperti kata trainer terkenal, perbuatan  menjadi kebiasaan, kebiasaan menjadi sifat, dan sifat berlaku everlasting. Sifat berkendara aman!!! Amin.

Lalu apakah benar perlu sekali di masa Pandemi ini? Kondisi New Normal, era Adaptasi Kebiasaan Baru, pada dasarnya bukan kondisi normal. Kondisi ini memaksa kita hidup dengan cara2 normal tapi model baru. Buktinya kendaraan ramai lagi.

Dengarkan dulu perbedaannya. Kakorlantas Polri Irjen Pol Istiono menyampaikan. Tujuan Operasi Patuh ini agar masyarakat taat aturan lalu lintas dan taat Protokol Covid-19. Dilakukan dengan cara yang persuasif dan humanis. Apa maksudnya?

Persuasif, artinya bersifat menghimbau. Bedanya apa dengan biasanya? dengarkan baik2. Hanya di tahun sekarang , razia akan digelar dengan publikasi pemberitahuan. Wah, ajaib! Ya karena persuasif, yang dikejar justru bukan pelanggaran, tapi seberapa patuh rakyat pada aturan.

Saya mendengarkan detail penjelasan beliau yang masif di berbagai televisi, dan media online. Kalau  biasanya Operasi Patuh jadi ajang banyak - banyakkan  penindakan pelanggaran, justru sekarang, banyak - banyakkan taat aturan. Salut! Ini jadi indikasi Polri mau terus berubah menjadi sesuai yang rakyat mau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun