8Oleh : Varhan Abdul Aziz
Alumni Magister Ketahanan Nasional Universitas Indonesia
Pemerintah RI akhirnya berhasil mengevakuasi 238 WNI dari Wuhan. yang kemarin terlanjur suudzhon sekarang mingkem. Indonesia tidak akan meninggalkan warga negaranya. Kita setara dengan Jepang dan Amerika yang sdh memulangkan warganya. Malaysia dan Srilangka bahkan belum terdengar diberitakan menjemput warganya.
Keberhasilan ini tidak lepas dari jasa 42 orang pahlawan yang berangkat menjemput WNI di Wuhan. Terdiri atas personil TNI, Kemenkes, Kemenlu dan Kru Pesawat. Tidak semua orang mau berangkat ke tempat seperti ini.
Pastinya, hanya orang2 pemberani dan patriotik yang mau mengambil resiko untuk bangsanya. Hal ini mengingatkan kita pada kisah heroisme 300 orang yang siap mati dalam memperbaiki bencana Pembangkit Nuklir Fukushima di Jepang. You re all hero!
Personil TNI Sendiri terdiri atas Koopsus yang mengambil peran maksimal dalam memastikan 243 WNI tiba dengan selamat. Sejak awal terjadi Outbreak Virus Corona, TNI telah menjadi satu Institusi yang paling siap dalam memproyeksikan penanganan pemulangan WNI di Wuhan. Bahkan seminggu sebelum misi pemulangan 3 Pesawat TNI sudah bersiaga untuk menanti perintah kapanpun diinstruksikan.
Senyum bahagia terlihat dari wajah WNI yang sdh memasuki pesawat. Penantian mereka beberapa pekan ini terealisasi. Mata lega nampak jelas dibalik masker mereka, perhatian yang mereka terima sangat baik.
Menggunakan pesawat charter Airbus mereka dievakuasi selayaknya penumpang komersial. Bedanya untuk makanan mereka dilayani oleh anggota TNI berseragam 'astronot'.
Tiba di bandara Hang Nadim Batam mereka langsung di pindahkan ke 3 buah pesawat TNI ke Pangkalan Militer di Ranai - Natuna. Di sana seluruh keperluan Observasi untuk ke 243 WNI telah disiapkan selengkap-lengkapnya. Mulai dari pal bed untuk tidur, alat makan, mandi, keperluan pribadi, semua merupakan barang baru yang dipersiapkan oleh negara melalui TNI. TNI benar2 menunjukan totalitasnya dalam menjalankan perintah hanya dalam hitungan hari.
Fasilitas militer di Natuna dipilih karena kelengkapanya yang memenuhi syarat, ada rumah sakit lengkap yang dikelola 3 angkatan. Selanjutnya ada landasan yang langsung bisa memindahkan WNI turun pesawat  dekat dengan Pusat Observasi.
Fasilitas ini berjarak, 5-6KM dari pusat pemukiman sesuai SOP WHO. Alasan lainya dipilih fasilitas ini, karena fasilitas ini merupakan fasilitas militer. Militer selalu memiliki doktrin yang siap menjalankan kebijakan negara sebaik mungkin tanpa penolakan. TNI membuktikan kesetiaanya kepada Negara dan Bangsa.
Berikut adalah patriot bangsa yang akan bertugas dalam proses observasi selama 2 minggu. Terdiri atas 87 personel antara lain :
- Satgas kesehatan
- KKP
- Nubika
- Pam
- Bais
- Tim dokter spesialis RSPAD
- Kemenkes
- Kemenlu
- Balai Teknis Kesehatan Lingkungan (BTKL) Kemenkes
