Seperti kita tahui di tahun 2021 virus COVID-19 semakin meningkat. dampaknya dari sekolah dasar hingga sekolah menengah atas yang harus melakukan pembelajaran dan segala kegiatan dilakukan secara daring. Terlebih lagi virus covid-19 ini semakin hari semakin meningkat. Para siswa harus menunggu hingga virus COVID-19 ini berakhir untuk bisa melakukan kegiatan seperti biasanya. Salah satu cara untuk mengurangi jumlah COVID-19 ini adalah dengan melakukan pembelajaran secara daring atau bisa disebut juga PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh).
Karena hal ini banyak siswa yang harus belajar dirumah. Segala kegiatan sekolah pun dihentikan, baik Pendidikan formal ataupun Non formal seperti workshop dan juga ekstrakulikuler. Metode pembelajaran daring selintas memang sama dilakukan seperti biasanya. Seperti guru-guru memberikan materi dan siswa memperhatikan guru. Guru meberi tugas dan siswa pun memberikan tagihan tugas sesuai dengan tenggat yang dibuat. Intinya sama, guru sama-sama memberikan pembelajaran juga ilmu kepada siswa sesuai dengan mata pelajaran yang ada. Namun terdapat perbedaan dari segi penyampaiannya saja.
Lalu, bagaimana cara menyampaikan pengetahuan non formal seperti menyiapkan, memotivasi bahkan menambah minat siwa untuk melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi? Biasanya jika sekolah dilakukan secara luring atau tatap muka biasanya ada guru yang memberi motivasi atau menjelaskan step by step mengenai hal tersebut. Jika sekolah dilakukan secara online sudah jarang guru menyinggung mengenai perguruan – perguruan tinggi.
Setelah ditelusuri ternyata banyak siswa yang memiliki hambatan serta keluhan-keluhan. Banyaknya pertanyaan biasanya mengenai “bagaimana tahapan masuk universitas”, “ universitas A memiliki jurusan apa saja?” “kuliah harus memiliki biaya yang besar ya?” . Seperti yang dikatakan oleh salah satu siswa yang bernama syalsa, syalsa bertanya mengenai “mau nanya jg gmn caranya kalo kita mau masuk univ terutama upi jalur SBMPTN?”
Memang sebelum pandemi biasanya sekolah mengadakan program “kampus expo” biasanya yang mengadakan kampus expo adalah dari ekstrakulikuler KIR atau “Kelompok Ilmiah Remaja” di sekolah.
Pada dasarnya pembelajaran daring ini memiliki sistem yang sama dengan pembelajaran di sekolah namun dilakukan dirumah masing masing.
Karena sedang pandemi dan diharuskan untuk melakukan segala kegiatan mengajar belajar dari mulai akademik hingga non akademik di rumah masing masing. Hal ini, yang membuat segala mobilitas kegiatan yang biasanya dilakukan di sekolah dihentikan.
Karena keresahan - keresahan tersebut maka saya dan rekan rekan mengadakan program “talk show PTN”. Selain sebagai motivasi bagi siswa/siswi yang menduduki kelas XII yang akan menghadapi berbagai rintangan. Juga menjawab issu-issu mengenai kuliah yang ingin ditanyakan.
Disini tidak hanya dari UPI saja yang menjadi pemateri. Namun, adapun dari kampus-kampus lain juga. Diantaranya ada Institut Teknologi Bandung, Universitas Padjajaran, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati, Politeknik Negeri Bandung, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Bandung. Kita melakukan talksahow menggunakan media google meet dimana semuanya dilakukan dirumah masing - masing. Dengan diadakan acara seperti ini diharapkan menjadi motivasi bagi siswa dan memberi insight bahwa Pendidikan itu sangat penting dan patut diperjuangkan setelah lulus nanti. Dan tidak hanya Perguruan Tinggi Negeri saja, namun banyak universitas yang memiliki Akreditas Cukup Baik untuk melanjutkan Pendidikan. Selain itu, diharapkan acara talk show ini dapat membatu siswa siswi kelas XII yang sedang mempersiapkan strategi untuk menggapai mimpinya.
