Mohon tunggu...
Vania Sekar Widyawati
Vania Sekar Widyawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Fakultas Ilmu Budaya, UGM

Mahasiswi S1 Pariwisata Universitas Gadjah Mada

Selanjutnya

Tutup

Nature

Pernah Dengar tentang Ekowisata?

5 Desember 2022   23:00 Diperbarui: 5 Desember 2022   23:04 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Apa itu ekowisata?

Berangkat dari definisi ekowisata, para ahli telah sepakat bahwa ekowisata dapat didefinisikan dari 3 kriteria inti yaitu alam, pembelajaran, dan berkelanjutan. Ekowisata adalah istilah yang menghubungkan antara alam atau konservasi terhadap pariwisata, sehingga menghasilkan cabang-cabang istilah seperti pariwisata ekologi, pariwisata berbasis alam, pariwisata yang bertanggung jawab, dan sebagainya. Namun, kenyatannya praktik ekowisata cenderung hanya berfokus kepada kriteria alam dan mengabaikan dua kriteria lainnya.

Prinsip dan tujuan ekowisata

Dalam praktiknya, ekowisata mengacu pada prinsip dan tujuan yang ada. Prinsip ekowisata diantaranya adalah mendukung dan mengurangi dampak negatif pada kawasan konservasi, menghargai budaya dan tradisi lokal, mendorong partisipasi aktif dari masyarakat lokal, serta memberikan edukasi terkait edukasi kepada wisatawan dan masyarakat lokal. Sedangkan tujuan ekowisata adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan wisatawan, sehingga nantinya diharapkan mampu untuk berkontribusi dalam melestarikan lingkungan dan meningkatkan pembangunan ekonomi.

Dimana ekowisata?

Ekowisata yang jauh cenderung mengedepankan alam, tentunya membutuhkan alam sebagai tempat di mana ekowisata itu sendiri berlangsung. Perlu kita ketahui bahwa seringkali kepemilikan alam atau hutan belantara dikuasai oleh masyarakat adat setempat. Sehingga muncul istilah ‘indigenous ecotourism’ atau ekowisata pribumi. Di mana masyarakat lokal dan budaya tradisinya menjadi pelaku dan pelengkap ekowisata.

Lalu apa hubungan masyarakat lokal dengan ekowisata?

Letak wilayah adat ini (baca: ekowisata) biasanya berada di daerah pinggiran, jauh dari pembangunan arus utama, di mana praktik tanah adat telah mempertahankan keanekaragaman hayati di daerah 'hutan belantara' dan ekoregion utama (Hinch, 2004; Counsell, 2005). Padahal, masyarakat adat cenderung enggan terhadap pembangunan aksesibilitas dan rentan berkomunikasi dengan orang asing. Sehingga, ekowisata dinilai sebagai wadah yang pas untuk menjembatani kasus tersebut.

Bagaimana pemahaman khalayak terhadap ekowisata?

Apakah kalian sudah mengetahui keberadaan ekowisata sebelum membaca artikel ini? Bagi yang belum, mungkin kalian bahkan tidak sadar akan kehadiran ekowisata. Mungkin juga kalian pernah mengunjungi sebuah destinasi yang mengembangkan konsep ekowisata tanpa kalian sadari, loh! Ternyata, pemahaman dan penerapan ekowisata oleh stakeholder pariwisata antara negara berkembang dengan negara maju berbeda. Untuk negara maju, hak-hak ekowisata dan hak-hak masyarakat adat telah terpenuhi dengan baik, sebaliknya untuk negara berkembang.

Ekowisata di Indonesia, ada atau tidak?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun