Sukabumi, 06 Maret 2023. - Jalanan menuju Kecamatan Nyalindung Kecamatan Sukabumi nampak mengalami keretakan dan banyak yang berlubang.
Pantauan dari lokasi, jalan tersebut melewati 3 desa yaitu, Desa Cisitu, Cijangkar, dan Bojongsari. Keberadaan ketiga desa tersebut bertempatan di Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi. Akses jalan tersebut dipenuhi oleh beberapa perbaikan jalan akibat kerusakan jalan yang cukup parah. Terkadang hal ini menimbulkan kemacetan bagi beberapa kendaraan, terutama mobil-mobil besar yang melewati jalanan tersebut.
Kerusakan jalan yang terdapat di Kecamatan Nyalindung ini disebabkan oleh beberapa faktor. Penyebab yang paling berpengaruh yaitu, intensitas hujan tinggi yang terjadi belakangan ini membuat retakan semakin panjang. Selain keretakan jalan, terdapat beberapa daerah yang mengalami tanah longsor pada musim hujan ini. Akan tetapi, kerusakan jalan tentunya tidak hanya disebabkan oleh intensitas curah hujan yang tinggi. Terdapat beberapa hal lainnya yang menyebabkan kerusakan jalan menjadi semakin parah.Â
Wilayah Sukabumi ini sangat rawan terjadi gempa dan pergeseran lempeng tanah. Seksi Pemerintahan yang menjabat sebagai Wakil Sekretaris Camat juga mengutarakan pendapat terkait penyebab jalan yang rusak. "Sebetulnya Kecamatan Nyalindung ini kan dilewati Sesar Cimandiri yang sering mengakibatkan pergeseran tanah, makannya banyak jalan yang retak dan berlubang." Ucap Asep di lokasi wawancara, pada Kamis (24/2/2023). Â Â
Asep juga mengungkapkan bahwa dampak dari pergeseran lempeng bisa menghasilkan keretakan yang sangat panjang. Hal ini dikarenakan cukup banyak daerah di Kecamatan Nyalindung yang dilewati Sesar Cimandiri. Daerah yang dilewati Sesar Cimandiri ini meliputi Desa Cisiru hingga Desa Bojongsari. "Contoh akibat lainnya dari pergerakan Sesar Cimandiri ngga cuman jalan rusak aja, tetapi semacam anjloknya Gunung Batu, dan bencana di Ciherang beberapa waktu lalu." Sambung Asep.
Adapun penyebab lainnya yang mengakibatkan kerusakan jalan, yaitu mobil-mobil bermuatan besar yang sering melewati jalan tersebut. Tak sedikit mobil besar tengkulak atau truk pasir yang menggunakan akses jalan utama kecamatan Nyalindung. Terdapat beberapa proyek di sepanjang jalan menuju kecamatan nyalindung, seperti hal nya proyek pembangunan perumahan. Hal ini menyebabkan banyak truk yang membawa bahan material yang berlalu-lalang di jalan tersebut.Â
Selain kondisi jalan yang retak dan ambles, kondisi penerangan di sepanjang jalan tersebut juga sangat minim. Hal ini tentu akan membahayakan pengguna jalan ketika mengakses jalan di malam hari. Keadaan lubang atau kerusakan jalan yang tidak terlihat bisa menimbulkan kecelakaan dan hal buruk lainnya. Belum lagi rute jalan yang berkelok-kelok dan banyak pepohonan rindang yang membuat kondisi jalan semakin gelap. Tidak hanya dapat menimbulkan kecelakaan, hal ini juga berpotensi menimbulkan tindak kejahatan yang berbahaya bagi pengguna jalan.Â
Pada jalan menuju Kecamatan Nyalindung terdapat sebuah lubang sangat besar yang hanya ditutupi dedaunan. Salah satu warga mengatakan awalnya lubang itu hanya berukuran kecil, namun seiring berjalannya waktu semakin melebar. Maka dari itu warga inisiatif untuk menghalangi lubang tersebut dengan daun palm dan dedaunan lainnya. Hal itu dilakukan warga untuk mencegah terjadinya kecelakaan di jalan tersebut. "Awalnya ini (lubang) tuh kecil, tapi banyak mobil yang kena apalagi mobil-mobil kecil, akhirnya jadi amblas dan besar lubangnya. Jadinya kita inisiatif pasang penghalang." Ucap seorang warga setempat pada Kamis (24/2/2023).
Kerusakan jalan tidak hanya terdapat pada jalan menuju Kecamatan Nyalindung, tetapi juga di dalam Kecamatan Nyalindung sendiri. Seperti halnya jalanan di pemukiman warga, bisa dikatakan jalannya cukup parah sehingga harus berkendara dengan perlahan. Tidak jauh dari pemukiman warga terdapat sebuah penangkaran hewan langka yang terkenal di Sukabumi. Penangkaran ini juga salah satu tempat yang menjadi kebanggaan dari Kecamatan Nyalindung. Seorang pengelola dari penangkaran hewan ini mengatakan bahwa tempat tersebut telah berdiri dari tahun 2001.Â
Jalan menuju tempat penangkaran tersebut juga dapat dikatakan rusak parah karena penuh dengan kerikil dan bebatuan. Akan tetapi, jalan ini jarang dilalui warga karena memang sudah menuju ke hutan bukan pemukiman lagi. Warga yang sering melewati jalan ini biasanya yang memiliki keperluan tertentu saja. Seperti halnya ingin berkebun, atau pegawai yang bekerja di tempat penangkaran hewan langka yang sedikit masuk ke dalam hutan.