Mohon tunggu...
Valerie A Gunawan
Valerie A Gunawan Mohon Tunggu... Freelancer - Always Grateful

Pelajar SMA Dian Harapan Cikarang

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Dibalut Corak Cantik Kearifan Lokal di Tengah Modernisasi

18 Februari 2021   13:20 Diperbarui: 18 Februari 2021   13:36 1046
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sedari kecil, melihat dan mengalami perbedaan budaya bukan lagi suatu hal yang aneh dan janggal. Tinggal di tempat yang terpapar begitu banyak budaya, nilai dan kepercayaan membuat saya mempelajari banyak sekali hal baru dan mengerti bahwa Indonesia memiliki banyak sekali keberagaman dan perbedaan.  Sejauh mata memandang dan telinga mendengar, begitu banyak sekali budaya yang hadir dengan segala perbedaannya dan banyak bahasa asing yang ternyata merupakan bahasa daerah.

Keberagaman dan perbedaan dalam masyarakat Indonesia dapat kita rasakan dengan jelas mulai dari keberagaman etnis, suku, adat istiadat, agama dan masih banyak lainnya. Tiap daerah di Indonesia pasti memiliki adat istiadat dan budaya yang berbeda, seperti tradisi potong jari di Papua dan tradisi potong gigi di Bali. 

Adat istiadat dan budaya tersebut menjadikan tiap-tiap daerah memiliki ciri khasnya masing masing. Selain itu, tiap daerah juga memiliki nilai pedoman hidup yang berbeda beda. Hal tersebut diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat dan diajarkan turun temurun sehingga menjadi sebuah kearifan lokal. Kearifan lokal yang diajarkan secara turun temurun ini menjadi tata nilai kehidupan yang diwarisi antar generasi.

Kearifan lokal berasal dari kata wisdom dan lokal yang berarti kearifan lokal adalah gagasan-gagasan lokal yang sifatnya bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik, tertanam dan diikuti oleh seluruh anggota masyarakatnya. 

Selain local wisdom, kearifan lokal memiliki istilah lain yaitu local genius yang diperkenalkan oleh H. Quaricth Wales. Kearifan lokal adalah sebuah kejeniusan lokal; kemampuan budaya setempat dalam menghadapi pengaruh kebudayaan asing ketika kedua budaya tersebut bertemu. 

Mengapa disebut jenius? Karena merupakan kemampuan masyarakat berasal dari pengetahuan atas nilai, pedoman, dan budaya ajaran daerahnya dalam menghadapi pengaruh budaya luar. Artinya, jenius lokal ini sangat penting dalam kehidupan sekarang melihat sudah banyak budaya dari luar yang masuk akibat pengaruh globalisasi. 

Kearifan lokal yang mengandung nilai luhur, budaya, dan adat istiadat ini sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat karena merupakan pedoman bagi masyarakat untuk bertingkah laku, mengambil keputusan dan menjalani hidup. Bagi bangsa dan negara perannya tentu tidak kalah penting, kearifan lokal yang memiliki ciri khas yang unik dapat menjadi sebuah identitas bagi bangsa.

Karena kearifan lokal memiliki arti yang penting bagi masyarakat juga bangsa Indonesia maka dari itu, perlu sekali bagi masyarakat Indonesia untuk terus melestarikannya. Apalagi dengan semakin bertambahnya tantangan bagi kearifan lokal di era globalisasi dan modernisasi.

Semakin banyaknya budaya asing yang masuk menggeser kebudayaan lokal yang ada juga melunturkan nilai, prinsip dan norma yang telah ditanamkan oleh leluhur. Sangat disayangkan jika kebudayaan lokal yang adalah ciri khas, identitas serta pedoman bagi masyarakat hilang begitu saja terbawa arus perubahan. Maka dari itu, kita harus terus melestarikan budaya lokal.

Akhir-akhir ini di sosial media tagar #BerkainGembira sedang menjadi tren dan diikuti oleh banyak remaja. Tren ini dipopulerkan dan disosialisasikan oleh Swara Gembira dan Remaja Nusantara dengan nama Rombak Gaya dan Padu Padan Wastra; mengajak dan mengajar pemuda cara berbusana menggunakan kain Indonesia.

Dok. pribadi
Dok. pribadi
Hal ini merupakan salah satu bentuk pelestarian budaya lokal yang baik dan berhasil dilakukan, dimana kain Indonesia menjadi tren busana streetwear Indonesia yang ternyata tidak kalah keren.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun