Mohon tunggu...
valentyno damya
valentyno damya Mohon Tunggu... valen

nothing is impossible

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Identitas Nasional dan Jati Diri Bangsa

13 Oktober 2021   10:40 Diperbarui: 13 Oktober 2021   10:45 2460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

                Sebagai warga Negara yang baik, hakikatnya kita wajib mengetahui apa itu identitas nasional. Untuk itu kita harus mengetahui dengan jelas apa itu identitas nasional. Agar identitas nasional tidak lunutr dan menimbulkan berbagai macam persoalan. Identitas nasional itu sendiri merupakan jati diri dari setiap bangsa. Maka dari itu identitas nasional wajib untuk dipelajari dan juga diterapkan di kehidupan sehari-hari. Agar terciptanya masyarakat yang memiliki sikap sadar atas segala kekeliruan yang terjadi. Bukan orang lain tetapi kita sendiri sebagai rakya Indonesia yang dapat mengubahnya.

                Identitas sendiri memiliki arti sebgaia cirri yang dimiliki suatu pihak yang dijadikan pembanding atau pembeda. Sedangkan untuk nasional atau nasionalisme memiliki arti kesetian setiap manusia terhadap suatu Negara. Jika kita simpulkan identitas nasional adalah kepribadian nasional atau jati diri nasional yang dimiliki suatu bangsa yang membedakan bangsa satu dengan bangsa yang lainnya. Identitas nasional dalam bangsa cenderung masuk kepada kebudayaan, adat istiadat, serta kharakter khas suatu Negara. Sedangkan identitas suatu Negara tercermin dalam simbol kenegaraan seperti pancasila, bendera merah putih, bahasa nasional, semboyan bangsa bhineka tunggal ika, pancasila sebagai dasar falsafah, konstitusi Negara UUD 1945 serta bentuk Negara.

                Faktor pembentukan identitas nasional dibagi menjadi dua yaitu faktor primodial dan faktor kondisional. Dalam faktor primodial yaitu faktor bawaan yang bersifat alamiah yang melekat pada suatu bangsa. Sebagai contohnya seperti geografi, ekologi, dan demografi. Sedangkan fakor kondisional keadaan yang mempengaruhi terbentuknya identitas nasional. Mepiluti faktor historis, social, politik, dan kebudayaan. Selain dua faktor di atas ada satu faktor yaitu faktor sakral. Faktor sakral dapat berupa kesamaan agama yang dipeluk masyarakat atau ideologi kotriner yang diakui oleh masyarakat yang bersangkutan. Agama dan ideology adalah faktor sakral. Faktor sakral juga menyumbang suatu nasionalisat baru.

                Sifat dari identitas nasional itu sendiri yaitu dinamis dan khas yang menjadi pandangan hidup dalam mencapai cita-cita dan tujuan hidup bangsa. Pada era globalisasi ini  eksistensi bangsa-bangsa di dunia sedang dihapkan oleh suatu tantangan yang sangat kuat dari kekuatan nasional dalam beberapa bidang baik itu dibidang ekonomis,  sosial, budaya, dan politik. Jika tidak mampu mempertahankan kepribadian maka suatu bangsa akan goyah. Dalam hal ini dapat menimbulkan merosotnya nilai-nilai budaya asli bangsa serta cenderung mengabaikan budaya asli dan menerapkan budaya asing. Masyarakat menganggap budaya asing modern dan budaya asli itu kuno. Hal ini dapat menimbulkan krisis identitas, kondisi dimana ketika seseorang merasa tidak yakin  mengenai siapa dan apa dirinya. Hal ini dapat terjadi setalah ia mengalami perubahan besar dalam hidup atau karena faktor usia.

                Berbagai permasasalahan yang mengancam identitas nasional sangat disayangkan hal ini terjadi. Bangsa Indonesia kehilangan jati dirinya. Kecenderungan gaya hidup Negara diluar Indonesia khususnya eropa ataupun amerika yang menjadi kiblat dalam kehidupan sehari-hari yang disebabkan oleh globalisasi. Banyak permasalahan yang berkaitan dengan identitas nasional yang dialami oleh bangsa  Indonesia. Ada beberapa bukti masalah masalah identitas nasioal yang ada di indoesia yaitu:

  • Pengklaiman daerah Indonesia oleh Negara asing sebagai contoh kasus kepulauan sipadan dan ligitan dan pulau ambalat yang diklaim milik Malaysia
  • Pencampuran bahasa dari bahasa asing dan bahasa Indonesia serta daerah. Contohnya penggabungan bahasa inggris dan Indonesia di berbagai kata
  • Lebih cinta kepada produk luar negeri dari pada produk lokal. Contohnya dengan menggunakan barang-barang atau pakaian dari luar negeri semata-mata untuk kebanggaan karena harganya yang terlampau mahal
  • Pengklaiman kebudayaan Indonesia oleh Negara asing. Contohnya tarian reog ponorogo yang diklaim Malaysia sebagai tarian barongan dan berbagai pengklaiman makanan khas dan lagu daerah.
  • Penganiayaan TKI di diluar negeri.

                Berbagai permasalahan yang timbul tidak dapat kita ingkari rusaknya jati diri bangsa Indonesia disebebakan karena krisis. Akan tetapi akar permasalahan bukan dari Negara atau pihak manapun. Kesalahan itu murni timbul dari diri sendiri. Bukan tidak mungkin apa yang telah kita lakukan sebagai penunjang hilangnya dari jati diri bangsa Indonesia dan rusaknya karakter bangsa. Di Indonesia itu sendiri tidak lagi dilakukan pembangunan karakter bahkan cenderung di abaikan. Padahal semestinya pembangunan karakter harus dilakukan secara terus menerus atau kontiniu mulai sejak dini, remaja, hingga dewasa. Untuk itu kita harus melakukan berbagai macam upaya untuk menumbuhkan kembali jati diri bangsa Indonesia antara lain :

  • Menemukan kembali dan membangun jati diri dengan membangun karakter menrapkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari
  • Menjadi pemimpin yang berkarakter dan siap menyuarakan semangat bangkit dari keterpurukan
  • Menggunakan serta mencintai produk dalam negeri dan mengusahakan untuk mengurangi keterbiasaan atau ketergantungan oleh produk luar negeri
  • Menggunakan bahasa baik dan benar tidak mencampur adukkan dengan bahasa lain atau bahasa asing
  • Mencintai, menjaga serta melestarikan keberagaman budaya yang ada di Indonesia

Dari beberapa upaya dapat kita simpulkan pentingnya jati diri dari setiap individu untuk bangsa Indonesia. Kejaayaan dan kemajuan bangsa ditentukan oleh masa sekarang dan masa depan. Jika jati diri telah rusak terutama untuk kaum muda sebagai penerus bangsa. Maka Indonesia yang kedepannya akan semakin terpuruk, semakin kacau ditengah situasi yang kacau. Bukan hanya peran tenaga pendidik saja dalam menumbuhkan jati diri melainkan dari diri sendiri dan orang tua juga berperan penting. Jika semua hal dilakukan maka kita akan menuju kepada Indonesia gemilang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun