Mohon tunggu...
Healthy

The Shifting: Cancer Only Caused by Organ Transplant?

23 September 2017   23:42 Diperbarui: 23 September 2017   23:51 506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

         

 Terkadang kita berpikir apabila penyakit kanker dapat diselesaikan dengan mudah. Banyak orang yang berkata bahwa penyakit kanker dapat disembuhkan dengan cara transplantasi organ, terlebih jaman sekarang dimana teknologi sudah canggih dan modern. Namun, tetap saja tidak semua proses transplantasi organ dapat berjalan dengan lancar. Masih banyak kasus kematian karena transplantasi organ, dan transplantasi organ pun membutuhkan biaya yang mahal. Pada kesempatan ini, saya akan membahas tentang kebenaran apakah transplantasi organ benar-benar dapat menyebabkan kanker, dengan segala faktor-faktornya.

            Pertama-tama, apakah yang dimaksud dengan penyakit kanker ? Kanker adalah penyakit yang disebabkan karena pembelahan sel yang tidak terkendali dan kemampuan sel sel tersebut untuk menyerang jaringan lain, baik dengan pertumbuhan langsung pada jaringan yang bersebelahan (sering kita sebut dengan istilah invasi) atau dengan migrasi sel ke tempat yang lebih jauh (sering disebut dengan istilah metastasis) melalui sirkulasi darah. 

Pertumbuhan sel yang tidak terkendali tersebut disebabkan oleh mutasi DNA atau gen yang mengontrol pembelahan sel. Ketika seseorang bertambah usia, akan bertambah pula akumulasi mutasi pada DNA orang tersebut, yang berarti resiko menderita kanker semakin tinggi. Namun tubuh juga melakukan  pencegahan terhadap penyakit kanker itu sendiri, diantaranya dengan apoptosis (membuang atau mematikan sel yang sudah tidak diperlukan tubuh), juga dengan penuaan.

            Organ adalah kumpulan beberapa jenis jaringan yang melakukan fungsi tertentu, dan berdasarkan letaknya pada tubuh, dibagi menjadi organ dalam (paru-paru, jantung, lambung, dan lainnya), dan organ luar (mata, telinga, hidung, dan lainnya). Dan penyusun organ adalah jaringan. Jaringan yaitu  kumpulan dari sel-sel yang sejenis dan memiliki fungsi yang sama. Jaringan dibagi menjadi jaringan tumbuhan dan hewan. Jaringan tumbuhan terdiri dari jaringan meristem dan jaringan permanen. Jaringan hewan yang utama dibagi menjadi empat, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.

            Sementara, transplantasi organ adalah pemindahan sebagian atau seluruh jaringan (organ) dari suatu bagian tubuh ke bagian tubuh yang lain pada individu yang sama maupun berbeda. Transplantasi bertujuan untuk menggantikan organ pasien yang sudah rusak (tidak berfungsi dengan baik). Biasanya organ yang akan dipindahkan diambil dari donor hidup, namun bisa juga berasal dari orang yang baru saja meninggal. Menurut Wikipedia, jenis-jenis transplantasi organ dibedakan menjadi enam. 

Yang pertama adalah autograf atau autotransplantasi yang artinya adalah pemindahan jaringan dari suatu bagian tubuh ke bagian tubuh lainnya dalam orang yang sama. Sementara yang kedua adalah allograf atau allotransplantasi yaitu transplantasi suatu organ atau jaringan antara dua individu yang berbeda namun masih satu spesies. Kemudian, ada yang disebut dengan isograf dimana transplantasi organ dilakukan pada orang lain yang identik secara keturunan (gen), contohnya pada orang kembar. Yang ketiga adalah xenograft atau xenotransplantasi adalah transplantasi organ atau jaringan antara dua spesies yang berbeda. 

Keempat adalah transplantasi domino yaitu proses transplantasi untuk orang yang perlu mengganti dua paru-parunya karena penyakit cystic fibrosis. Kelima adalah transplantasi ABO tidak sesuai (incompatible), adalah transplantasi organ yang umumnya dilakukan pada bayi, balita, dan anak kecil, dimana transplantasi ini bisa tidak terlalu bergantung pada golongan darah yang berbeda, dan fokusnya adalah pada organ hati dan ginjal. Dan yang terakhir adalah transplantasi pada individu obesitas, dimulai pada tahun 2009 dari Universitas Illinois bagian Medical Center.

            Sekarang, berdasarkan dasar teori yang ada di atas, apakah transplantasi organ dapat menyebabkan kanker ? Menurut pendapat saya, SAYA SETUJU apabila transplantasi organ dapat menyebabkan kanker. Ada beberapa faktor dan fakta yang mendukung pendapat saya. Maka, selanjutnya, saya akan membahas faktor-faktor dan fakta-fakta tersebut.

images-1-59c691089818271b2c466012.jpg
images-1-59c691089818271b2c466012.jpg
            Faktor yang pertama adalah mengenai sistem kekebalan tubuh penerima organ. Tubuh kita dirancang untuk menolak adanya benda asing yang masuk ke tubuh kita. Dan tubuh kita memiliki sistem imunitas atau kekebalan terhadap benda asing tersebut. Secara singkatnya, untuk memindahkan organ, diperlukan tubuh penerima donor organ untuk menerima organ baru tersebut, caranya yaitu dengan melemahkan atau menghilangkan sistem kekebalan tubuh, dengan melemahkan sistem kekebalan tubuh, maka organ baru yang masuk dapat diterima (tidak ditolak karena imunitas), dan beradaptasi dengan tubuh yang baru. 

Nah, pada bagian tersebut tidak menjadi masalah. Yang menjadi masalah adalah apabila dengan melemahkan atau bahkan menghilangkan sistem kekebalan tubuh, yang terjadi adalah virus-virus penyakit bisa juga ikut masuk, dan tidak dapat ditolak karena berkurangnya sistem kekebalan, dan salah satunya bisa jadi virus atau bakteri yang menyebabkan kanker. Sehingga transplantasi organ juga bisa menyebabkan kanker karena hal diatas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun