( Q.S Ar-Rahman : 33 ).
Beberapa ahli tafsir menafsirkan kekuatan dengan Ilmu Pengetahuan.
Agama IslamÂ
Suatu ketika, datanglah seorang lelaki dari penduduk kampung pedalaman. Dia mengatakan, "Wahai Muhammad, telah datang kepada kami utusanmu. Dia mengatakan bahwasanya anda telah mengaku bahwa Allah telah mengutus anda?". Maka Nabi menjawab, "Dia benar".
Lalu dia kembali bertanya, "Utusanmu pun mengatakan kepada kami bahwa kami wajib untuk melakukan shalat lima waktu selama sehari semalam yang kami lalui." Nabi mengatakan, "Dia benar".
Lalu dia mengatakan, "Dan utusanmu juga mengatakan bahwa kami berkewajiban untuk membayarkan zakat dari harta-harta kami?".
Nabi mengatakan, "Dia benar".
Dia mengatakan, "Dan utusanmu juga mengatakan bahwa kami wajib berpuasa di bulan Ramadhan di setiap tahunnya." Nabi mengatakan, "Dia benar".
Dia mengatakan, "Utusanmu pun mengatakan bahwa kami wajib untuk menunaikan ibadah haji ke Baitullah bagi orang yang mampu melakukaan perjalanan ke sana." Nabi menjawab, "Dia benar".
Kemudian dia pun berbalik seraya mengatakan, "Demi Dzat yang telah mengutusmu dengan kebenaran, aku tidak akan menambahkan selain itu dan aku juga tidak akan menguranginya."
Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengatakan, "Kalau dia benar-benar jujur/konsisten niscaya dia akan masuk surga". Â Â