Mohon tunggu...
utie adnu
utie adnu Mohon Tunggu... Administrasi - blogger

freelance dan mom blogger

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Sisi Lain Anak Polisi

21 Mei 2019   13:47 Diperbarui: 21 Mei 2019   14:05 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pukul 9 pagi sudah berada dikampus Universitas Indonesia tepatnya di ruang apung perpustakaan untuk mengikuti workshop kominfo dengan tema konten kreatif Hankam, hadir Kolonel Beben Nurpadilah Kabid Media Massa Deputi 7 KemenkoPulhukam, tujuan diacara ini agar konten positif tentang Deseminasi Konten Pertahanan Keamanan bisa tersebar luas, tenyata cukup banyak yang belum disebar luaskan, yang kita tidak ketahui tugas hankam hanya menjaga keamanaan, latihan pisik, karena belum adanya perang fisik, ada yang tidak ketahui seperti :

  • Keberhasilan Kaporli dalam menjaga keamanan Pemilu
  • Dan bagaimana kinerja Kaporli dalam menjaga daerah keterbatasan.
  • Dan bagaimana kinerja Kapolri memajukan pangan dan menjadi guru sukarela dipedamalan.
  • Dan juga tugas menjaga misi perdamaian di negara konflik.

Ingat banget dulu masih anak-anak terkagum-kagum melihat Polisi dijalan raya karena yang terpikir dalam benaknya polisi itu gagah, apalagi kalau berseragam dengan tanda pangkat dan sepatu yang selalu bersih dan mengkilat. Kesan gagah, tegas, berwibawa. Bahkan teman-teman TK yang masih polos, jujur, lucu, itu ditanya cita-citanya ingin menjadi apa kalau sudah besar?. Jawaban yang spontan, cepat, keras polisiii

Sekarang saya ingin membicarakan sisi lain  anak polisi lebih tepat polisi lalu lintas (Satlantas)

Paman saya seorang Polisi, tidak pernah membayangkan bahwa hampir tiap lebaran atau hari raya idul fitri, mereka tidak pernah bersama karena sang ayah harus tugas pas dihari raya itupun jauh dari Jakarta karena harus mengatur arus mudik.

Saat kita bersuka ria mudik lebaran, polisi membuat pos-pos mudik lebaran, memberi pelayanan kepada masyarakat yang melakukan perjalanan mudik. Mereka rela tidak mengambil cuti untuk berkumpul dengan keluarganya demi tugas negara, mengamankan dan menertibkan lalu lintas arus mudik dan arus balik. Dan mengenyamgpingkan rasa rindu kumpul bersama keluarga besar.

Sayapun awalnya tidak memikirkan, sampai bertemu sepupu saya Adit, ketika matanya berkaca-kaca setelah menerima telpon dari sang ayah yang sedang tugas. Hmm berasa banget ya...

Nah diselenggarakan workshopkominfo ini guna menyebarkan luaskan bahwa tugas dari seorang Polisi satlantas ternyata bukan hanya mengatur lalu lintas, kemudian merazia seseorang yang tidak membawa kelengkapan surat-surat kendaraan ada sisi psikologis yang harus dikesampingkan, yang kadang kita tidak ketahui.

Hanya ketika ditangkap karena kesalahan kita kemudian mengumpat dengan seribu bahasa yang tidak enak didengar. Sesekali posisikan ketika sedang menjadi polisi satlantas apa yang harus mereka tinggalkan saat mereka harus menjalan tugas.

Semoga kita bisa menjadi pribadi yang bisa menghargai pekerjaan seseorang terlebih beban psikologis dari keluarganya terutama anak-anak mereka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun