Mohon tunggu...
Eka Hendra Jatnika
Eka Hendra Jatnika Mohon Tunggu... Guru - Ust. Edu

Penulis, Trainer, Konsultan WA 085767136799

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kisah Nabi Muhammad SAW (Bagian 1)

7 Mei 2020   06:54 Diperbarui: 7 Mei 2020   06:57 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Abad VII Masehi merupakan abad pertarungan dua imperium besar yang terus membuat program untuk memperluas dominasi kekuasaan mereka ke seantero jagat. Imperium yang pertama berhasil mengeksiskan imperiumnya di Barat dan yang satu lagi di Timur. Itulah Romawi dan Persia. Romawi mendominasi Dunia Barat dengan menegakkan ajaran/keyakinan Nasrani sedangkan Persia dengan ajaran/keyakinan Majusi. Perlahan namun pasti dominasi kekuasaan mereka semakin lama semakin dominan.

Namun, ada satu wilayah yang tidak mereka kuasai. Hal itu dikarenakan wilayah ini dianggap tidak prospek. Maklumlah, karena sumber daya alamnya yang kering dan tandus. Hampir sebagian besar tanahnya adalah padang pasir. Mereka menyimpulkan tidak ada untungnya sama sekali ..hhee, materialis sekali ya?


Inilah daerah Jazirah Arab. Karena itu Jazirah Arab menjadi daerah yang tidak terkena pengaruh ajaran Nasrani dan Majusi. Lalu, apa kepercayaan mereka? Mereka mengikuti Millah leluhurnya yang mereka mulyakan yaitu Millah Nabi Ibrahim.


Namun, Millah Nabi Ibrahim ini sudah tidak lagi mereka pegang dengan murni. Sudah terjadi banyak penyimpangan di sana-sini. Inilah yang menyebabkan Jazirah Arab masuk ke "lembah kegelapan", lembah kejahiliyahan. Kejahiliyahan inilah yang membawa bangsa Arab menjadi bangsa yang rendah dan gelap. Bukan karena mereka tidak kenal teknologi tapi karena mereka tidak menggunakan daya nalar alias akalnya dengan objektif. Dan dalam kondisi seperti inilah, Allah berkehendak mengutus mandataris-Nya, dialah Muhammad bin Abdullah.

Salam edutainment

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun