Mohon tunggu...
Usniaty
Usniaty Mohon Tunggu... Jurnalis - Publisher

□ Spesifikasi Komunikasi Massa, Publisher, Trampil menulis melalui berbagai flatform media, penulis, esai, sastra, artikel, dan penulis buku Ontologi Sastra Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Trik Hidup 1

24 Februari 2019   03:59 Diperbarui: 24 Februari 2019   04:29 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menuliskan ini sebagai suatu kenangan karena ditulis berdasarkan pengamatan yang bertahun-tahun lamanya.

Masa usia 0 sampai 15 tahun  usia itu adalah usia murni bergaris emas, karena apapun yang terjadi pada usia itu adalah Tidak Ternilai Karena manusia Belumlah akil baligh atau belum sempurna akal. Tetapi setelah usia 15 tahun di mana semua sudah lampu di pahaminya sebagai seorang manusia maka disitulah segala sesuatu itu yang dilakukan oleh manusia adalah bernama perjuangan hidup.

Masa produktif, masa mengumpulkan bekal dunia dan bekal akhirat. karena kita sebagai yang beriman. Disinilah saatnya memperjuangkan segala pekerjaan, anak-anak disekolahkan, bahkan kita sendiri kadang menambah pendidikan dan lain lainnya, hingga maksimal capaiannya.

Tiap manusia harus mempelajari mempersiapkan dan menyelesaikan sendiri semua persoalan yang dihadapinya, karna kalau tidak, manusia bahkan ada yang menjadi tidak waras alias gila. Itu cerminan ketidakmampuan mengelola persoalan.

Kalaupun sampai usia pada Masa tua, bagi sebagian manusia yang sudah mempersiapkan masa tuanya tentu Masa Tua yang dialaminya akan jauh berbeda dengan manusia yang tidak mempersiapkan segala sesuatunya persiapan itu meliputi pendidikan, ekonomi atau finansial dan yang paling penting adalah persiapan mental di mana pada masa tua adalah puncak dari kehidupan yang dialami oleh semua manusia yang mencapainya.

Derajat manusia pada masa tua yang ideal dan diimpikan oleh semua orang adalah sudah mencapai Sejahtera yang diimbangi dengan kondisi mental yang maksimal, hingga hidupnya berhasil.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun