Apapun alasannya, lepas suka atau tidak suka, sinergi antara pengusaha penguasa dan ilmuwan adalah kunci sukses dalam" pembangunan".
Tiga oknum tersebut ( penguasa, pengusaha dan ilmuwan) satu sama lain saling berhubungan dan saling membutuhkan, tidak bisa hidup sendiri sendiri.
RRC adalah contoh sebuah negara yang berhasil menerapkan teori konspirasi dalam membangun bangsa dan negaranya.
Jelas banyak sekali dibutuhkan beragam disiplin ilmu agar teori konspirasi tersebut berhasil dalam penerapannya.
Salah satu disiplin ilmu yang menunjang keberhasilan RRC dalam menerapkan teori konspirasi adalah digunakannya MMT ( modern monetary theory) dalam pembiayaan pembangunan.
MMT awalnya dicetuskan oleh profesor dari Amerika Serikat Tapi justru RRC yang menerapkan teori tersebut dalam membiayai program pembangunan yang konstruktif.
Tentunya dibutuhkan prasyarat untuk bisa menerapkan konsep MMT tersebut agar tidak terjadi" hiperinflasi " berikut lingkungan yang kondusif untuk menerapkan konsep MMT tersebut.
Bank yang beroperasi di RRC adalah Bank milik negara, sedikit ada perkecualian yang terjadi di Hongkong dan Macau dimana Bank swasta boleh beroperasi tapi dengan syarat yang ketat dan tidak ada lagi ijin bagi Bank swasta yang mau buka di Hongkong dan Macau, artinya Bank swasta yang sudah terlanjur ada saja yang masih bisa beroperasi.
Lewat MMT seolah olah RRC punya" dana" yang tidak ada batasnya sehingga beragam proyek infrastruktur berhasil dibangun dan menjadikan RRC sebagai negara dengan infrastruktur terbaik di dunia.
Intinya adalah teori konspirasi sebagai kerangka dasar pembangunan masih membutuhkan beragam disiplin ilmu lainnya agar berhasil dalam penerapannya.