Elektabilitas Prabowo Subianto dari waktu ke waktu semakin melejit semua pihak termasuk lembaga survey sepakat.
Tapi bahwa dari waktu ke waktu Prabowo Subianto Semakin unggul terhadap petahana banyak pihak yang sangat terkejut.
Mengapa??Yusril Ihza Mahendra berucap bila Jokowi lawan kotak kosong maka dirinya akan pilih kotak kosong.
Sebaliknya bila Jokowi lawan Prabowo Subianto maka dirinya akan pilih Jokowi,olehnya itu PBB merapat dan mendukung Jokowi.
Bagi Yusril Ihza Mahendra Prabowo Subianto itu banyak jeleknya dibanding Jokowi,mirip dengan pendapat banyak pihak dimana kotak kosong lebih baik dibanding Prabowo Subianto.
Artinya Prabowo Subianto didorong maju bukan untuk menang tapi agar Jokowi tidak dikalahkan oleh kotak kosong.
Ternyata "nasib"berkehendak lain,banyak pihak yang meremehkan Prabowo Subianto lengkap dengan kampanye negative terhadap Prabowo Subianto terpaksa gigit jari.
Militansi pendukung Prabowo Subianto diakar rumput sulit ditandingi kekuatan mesin birokrasi kubu petahana.
Intinya adalah PILPRES 17-4-2019 penuh dengan kejutan dan diluar perhitungan semua pihak.
Antusiasisme warga tanpa rekayasa,tanpa akomodasi,tanpa bagi bagi amplop adalah bukti masyarakat menghendaki perubahan Indonesia kearah yang lebih baik bersama Prabowo-Sandi.