Mohon tunggu...
usman santosa
usman santosa Mohon Tunggu... Dokter - ...

Pencinta Kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Paska Debat ke Dua Pilpres 2019

19 Februari 2019   15:38 Diperbarui: 19 Februari 2019   15:40 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Seperti yang dibayangkan  dan diharapkan sebelumnya Debat kedua Pilpres 2019 menyasar kelompok "swing voters"sedang kelompok yang sejak awal mendukung calon tertentu relatif tidak berubah.

Ulasan pengamat,tampilan hasil survey bermunculan banyak sekali yang intinya memenangkan salah satu calon,sedang calon lain kalah.

Berdasarkan fakta entah rekayasa atau bukan kelompok "swing voters" semakin bingung dibuatnya,mana yang benar dan mana yang tidak benar jadi tidak jelas.

Tidak heran bila para pengamat bilang saat ini memasuki era "post truth" alias jaman kebohongan,bagi kaum agamawan disebut sebagai jaman "fitnah".

Yang benar bisa jadi salah,yang salah bisa jadi benar,realitas bisa direkayasa tergantung dengan siapa yang lagi berkuasa.

Bisa dikatakan Pilpres 17-4-2019 mendatang penuh ketidak pastian,tidak pasti siapa yang menang,tidak pasti mau dibawa kemana Indonesia mendatang.

Kesalahan terbesar bangsa Indonesia saat ini adalah mengharapkan dengan sungguh sungguh bahwa Presiden terpilih mampu membawa perubahan Indonesia kearah yang lebih baik secara "seketika".

Faktanya??tiap orang punya penilaian tersendiri ,dan biarlah penilaian tersebut menjadi milik ybs,tidak perlu dipertentangkan dengan penilain pihak lain.

Yang jelas Pilpres 17-4-2019 tidak lebih dari berebut harta rampasan perang,mereka yang menang,ikut berkeringat,ikut berdarah darah,dan keikut sertaannya tercatat oleh kelompok pemenang yang bakalan dapat kucuran kekuasaan.

Sedang masyarakat kebanyaan bisanya cuma berharap dan berdoa semoga siapapun yang terpilih sebagai Presiden RI 17-4-2019 mendatang punya kepedulian untuk bangsa dan Negara Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun