Persoalan petani memang kompleks,dari sisi kepemilikan lahan disamping mulai mengecil juga kesuburan lahan mulai berkurang.
Petani juga mulai merambah ke Daerah resapan, daerah konservasi/hutan lindung untuk dijadikan lahan produksi dengan akibat kerusakan lingkungan makin parah.
Think globally act locally,penyelesain permasalahan petani ada yang bersifat lokal,ada yang bersifat General,ada juga kombinasi dua hal tersebut.
Khusus soal kesuburan tanah dihadapi petani secara umum, yang jadi masalah adalah upaya untuk meningkatkan kesuburan tanah tersebut dirasa Mahal oleh petani, karena mengandalkan pupuk anorganik.
Bisa jadi Prabowo-Sandi mau menerapkan temuan terbaru tapi sudah diterapkan oleh petani Central Amazon selama ribuan tahun ,yaitu TERRA PRETA/Tanah Hitam.
TERRA PRETA adalah kombinasi dari compost,arang dan kapur dengan komposisi tertentu.
Tehnologi bikin compost dan arang relatif murah dan mudah, bisa secara manual,bisa secara mekanik, bisa  kombinasi manual dan mekanik.
Istilahnya bisa menerapkan tehnologi tepat guna disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada dikaitkan dengan kebutuhan dilapangan.
Bila dalam skala Industri untuk lahan perkebunan ribuan hektar jelas digunakan alat berat semisal traitor, truck, bulldozer, mesin penggiling kayu, dan dedaunan.
Bila untuk skala petani kecil bisa saja kombinasi manual dan peralatan/mesin ukuran kecil sebagai alat giling kayu dan dedaunan.
Bila untuk kelompok tani bisa saja peralatannya diperbesar,dikombinasi ternak untuk gerakkan peralatan tersebut.