KKB adalah istilah lain untuk OPM(Organisasi Papua Merdeka)sebab punya narasi sama,punya cita cita sama,punya Bendera sama(Bintang Kejora) bisa jadi juga terhubung dengan gerakan Papua Merdeka lainnya baik gerakan bersenjata,gerakan lewat jalur politik dsb.
Aksi pembunuhan yang dilakukan terhadap para pekerja PT Istaka Karya yang lagi bikin jembatan di Kabupaten Nduga Papua Barat bisa jadi sebagai pesan keras Dan tegas bahwa tuntutan gerakan separatis tersebut dilakukan lewat segala macam cara,termasuk cara kekerasan sekalipun.
Sebetulnya kalau cuma sekedar menghadapi kelompok separatis bersenjata tersebut pihak TNI -POLRI tidak ada kesulitan sama sekali,masalahnya adalah adanya dukungan dari pihak ,baik berupa dukungan politik,dukungan militer maupun dukungan lainnya.
Dukungan militer bisa berupa menerjunkan pasukan "khusus" dengan dukungan persenjataan,dukungan tehnologi informasi yang canggih.
Pasukan khusus tersebut mampu menembak dari jarak 2,5 km dengan peluru yang mampu menembus Baja/topi baja..Akibatnya pihak TNI-POLRI kewalahan.
Akibatnya jalur militer harus dilakukan secara terbatas,hati hati,terukur,sesuai hukum Internasional yang berlaku Dan tidak boleh melanggar HAM.
Disaat yang sama pendekatan politik secara cerdas lewat jalur diplomasi terhadap negara negara yang selama ini patut diduga ada dibelakang kelompok OPM juga dilakukan.
Yang jelas jalur kekerasan bukan menjadi pilihan utama pihak Indonesia,Smart Power/Kekuatan cerdas lebih diutamakan...macam,bentuk Dan jenis kekuatan tersebut jelas bersifat "rahasia".
Intinya adalah Indonesia harus bisa menahan diri,baik dalam bentuk ucapan maupun perbuatan,sebab soal KKB/OPM ini tidak semudah Dan sesederhana yang dibayangkan.
Apapun model pendekatan yang dipakai ada satu yang pasti yang menjadi pegangan semua pihak,yaitu NKRI harga mati.