Sebagai "ikon"oposisi gaya bicara teatrikal Ratna Sarumpaet yang garang,menyerang,menghunjam di jantung lawan bikin siapapun diam menahan napas.
Siapapun tiada peduli Ratna Sarumpaet meradang Dan menerjang bikin lawan lari tunggang langgang.
Sebagai bagian Timses Prabowo-Sandi segudang jabatan siap menanti Ratna Sarumpaet bila jagoannya memang.
Tapi sayang seribu sayang,mirip pentas teater yang sering dilakoni Ratna Sarumpaet yang endingnya,alur ceritanya kadang sulit ditebak,Ratna Sarumpaet dalam panggung politik juga bikin kejutan luar biasa.
Tidak penting mana yang benar,yang jelas Ratna Sarumpaet diusia tuanya menghadapi masalah yang menimpa dirinya yang belum tentu sanggup dipikulnya.
Disamping menghadapi masalah fisiknya yang sering nyeri,saat ini Ratna Sarumpaet menghadapi masalah hukum akibat ucapan "bohongnya".
Ratna Sarumpaet juga "dibully"dimana mana,dikeluarkan sebagai Timses Prabowo-Sandi,dijauhi kawan,semakin banyak lawan.
Kegarangan Ratna Sarumpaet sebagai macan betina sirna,sekarang tinggal sebagai kucing rumahan tua renta penyakitan tergolek disudut rumah tiada yang peduli.
Haruskah nasib Ratna Sarumpaet bernasib pilu????beramai ramai kawan seperjuangan untuk Indonesia yang lebih pergi menjauhi???.
Hari ini kejadian tersebut menimpa Ratna Sarumpaet,besok,yang akan datang bisa saja menimpa yang lain.
Akankah Nasib Ratna Sarumpaet berakhir di TPA Bantar Gebang???mirip onggokan sampah yang menunggu dikais kais pemulung ??untuk kemudian didaur ulang??.