Kata kunci kesuksesan Nabi Muhammad SAW Dalam kapasitasnya sebagai kepala negara adalah program pendidikan berbasis komunitas lewat mensinergikan beragam potensi yang ada dalam komunitas tersebut.
Ancaman perang setiap saat yang selalu dihadapi warga Madinah dan sekitarnya sebabkan seluruh komponen masyarakat tua muda laki perempuan rajin latihan ketrampilan dasar kemiliteran berupa berkuda,memanah,berlari,lempar tombak,pedang dan sejenisnya.
Kemampuan beladiri sebabkan warga Madinah punya kepercayaan tinggi untuk mengembara ribuan kilometer untuk berdagang.
Dampaknya luar biasa,perdagangan menghasilkan keuntungan dan keuntungan tersebut disimpan di Madinah dan jadi modal menggerakkan roda perekonomian Madinah.
Jaminan keamanan,kepastian hukum,pajak kekayaan yang rendah sebabkan orang Madinah suka menyimpan hartanya di Madinah untuk selanjutnya harta tersebut diinvestasikan dalam berbagai usaha,semisal meminjamkan modal bagi pengusaha.
Orang miskin dibuatkan "shelter/rumah singgah"sekitar tempat tinggal Nabi Muhammad SAW,tanpa harus pergi "mengemis"mereka dapat memenuhi kebutuhan dasarnya berupa makan,minum,tempat tinggal dsb.
Akibatnya hampir tidak ada orang miskin menggelandang dikota Madinah,untuk menghidupi orang miskin tersebut didapat dari zakat,infaq,shodaqoh.
Kemudian oleh Nabi Muhammad SAW orang orang tsb diberi pengajaran mulai dari latihan kemiliteran,kursus baca tulis dsb.
Biasanya bila sudah dapat lapangan pekerjaan mereka lalu tinggal ditempat kerja yang baru,lalu tempatnya diisi orang miskin baru lagi,sehingga mereka datang silih berganti.
Pendidikan yang "memotivasi" ,sebabkan selama tinggal disekitar Nabi Muhammad SAW ,orang miskin tersebut berubah menjadi orang "baru" dengan semangat baru,dengan etos kerja tinggi dsb.
Dari orang orang miskin tersebut lahirlah jago jago perang yang selalu mengawal Nabi Muhammad SAW dimanapun Nabi Muhammad SAW terjun dalam peperangan.