Mohon tunggu...
usman santosa
usman santosa Mohon Tunggu... Dokter - ...

Pencinta Kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sejarah Nabi Muhammad SAW dalam Konteks Kekinian 4

20 Januari 2018   07:01 Diperbarui: 20 Januari 2018   08:00 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Madinah yang dulunya bernama Yatrib selalu dilanda perang/pertikaian antar suku sehingga tidak ada stabilitas keamanan,iklim usaha kurang kondusif,perekonomian kurang kondusif,perdagangan kurang kondusif.

Keberadaan Nabi Muhammad SAW di Madinah yang bisa diterima semua kepala suku,termasuk suku Yahudi sehingga beliau terpilih sebagai kepala "negara" dengan kewenangan sangat terbatas,menjadikan Madinah yang dulunya bisa dikatakan "Darul Harbi/Zona perang" menjadi "Darussalam/Zona damai" karena tercapai kesepakatan antar suku untuk menyelesaikan sengketa diantara mereka lewat jalur mediasi/arbitrase dengan Nabi Muhammad SAW ditunjuk sebagai penengahnya.

Suasana damai,adanya kepastian hukum sebabkan perekonomian bertumbuh,Madinah menjadi kawasan perekonomian regional yang sangat menarik kaum pedagang dan konsumen untuk membeli menjual barang dagangannya.

Pembeli suka beli di pasar yang dikelola Nabi Muhammad SAW karena bisa mendapatkan semua barang kebutuhannya dengan kualitas bagus,harga kompetitif.

Penjual bisa menjual barang dagangannya dengan harga bersaing karena keamanan terjamin,tidak ada pungli,mungkin cuma sekedar bayar uang kebersihan dan keamanan saja.

Pasar yang berdaya saing tinggi,sebagai roda penggerak perekonomian bisa terjadi bila didukung oleh pemerintahan yang bersih,efektif dan efisien yang ditunjukkan lewat pelayanan publik yang bagus tapi dengan pungutan pajak yang tidak membebani pelaku usaha dan masyarakat secara keseluruhan,hal tersebut bisa ditunjukkan lewat kepemimpinan Nabi Muhammad SAW.

Hal tersebut bisa terjadi karena birokrasi tidak gemuk,belanja aparat sangat sedikit,pemborosan belanja aparat hampir tidak ada.....

Nabi Muhammad SAW yang berlatar belakang produsen/peternakan dan pedagang raksasa sangat memahami keinginan para pelaku usaha,sebaliknya Nabi Muhammad SAW selaku kepala "negara"sangat membutuhkan keberadaan pelaku usaha untuk menggerakkan roda perekonomian,sehingga kemakmuran warga tercapai.

Mensinergikan pelaku usaha dan penguasa untuk memakmurkan warga berhasil dilakukan Nabi Muhammad SAW.......bersambung

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun