Ada dua hal yang selalu ditanyakan kepada Anies-Sandi diawal menduduki jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta,yaitu soal memenuhi Janji politiknya,terkhusus soal Reklamasi teluk Jakarta dan Hotel Alexis.Anies dengan santun menjawab soal janji akan menepatinya.
Jawaban tersebut memang tidak salah,apa jadinya bila tidak menepati janji???jelas Anies-Sandi akan di bully oleh masa pendukungnya.
Di Indonesia ini penuh ketidakpastian,temasuk ketidakpastian hukum,sepuluh pakar hukum boleh jadi berpendapat sepuluh pula dalam menanggapi masalah hukum.
Sebagai pakar/praktisi dibidang ekonomi dan politik ,Anies - Sandi memang tidak diragukan kepakarannya,tapi dibidang hukum????Profesor tidak Doktor dibidang hukum juga tidak,padahal segala putusan Anies-Sandi terkait reklamasi teluk Jakarta dan Hotel Alexis punya konsekwensi hukum,sehingga bisa digugat secara hukum di Pengadilan.
Janji Anies-Sandi terkait reklamasi teluk Jakarta dan Hotel Alexis adalah mau menutup dengan beragam alasan,itu semua menimbulkan polemik pro kontra lengkap dengan alasan yang masuk akal dan berpotensi digugat secara hukum di Pengadilan.
Ditengah ketidakpastian tersebut ,sehingga menimbulkan keresahan pelaku usaha,keresahan masyarakat dan ujung ujungnya menimbulkan ketidak stabilan dibidang (keamanan,hukum,politik,ekonomi),maka cara yang paling aman bagi Anies-Sandi bila ingin menutup Reklamasi teluk Jakarta dan menutup operasional Hotel Alexis adalah menempuh lewat jalur hukum,sampai berketetapan hukum tetap,final dan mengikat.
Artinya bila keinginan Anies-Sandi gagal dalam menutup Reklamasi teluk Jakarta dan menutup operasional Hotel Alexis,maka Anies-Sandi tidak bisa disalahkan,karena perintah hukum.
Selamat bertugas Anies-Sandi,memang tidak selamanya janji itu bisa terpenuhi,tidak memenuhi janji bukan "dosa" sejauh prosedur secara hukum sudah terpenuhi dalam usaha memenuhi janji tersebut.
