Ahok keseleo lidah perihal " Al Maidah 51 "akibatnya Ahok di demo habis habisan,di bully habis habisan dijadikan tersangka kemudian dihukum dengan tuduhan melakukan "penistaan" agama.
Yang lebih parah lagi Ahok bisa kalah dalam ajang PILKADA Jakarta,isu yang muncul Ahok kalah karena isu "SARA"adakah kaitannya isu SARA dengan situs SARACEN yang pengurus nya lagi dijadikan tersangka penyebar "kebencian???tidak ada yang tahu....
Kata "Pribumi" juga lagi jadi bahan kegaduhan,dengan alasan pejabat dilarang mengucapkan kata "pribumi" dalihnya INPRES NO 26 tahun 1998 dan UU no 40 tahun 2008,padahal bila dibaca isi INPRES 26 tahun 1998 tidak ada kalimat yang berisi larangan mengucapkan kata "pribumi"yang ada adalah pejabat dalam menjalankan aturan,membuat aturan tidak boleh membeda bedakan antara pribumi dan non pribumi.Lha kalo cuma bilang pribumi saja dilarang.....wah.....wah......
Intinya adalah luka dalam ajang PILKADA Jakarta 2017 yang baru lewat belum sembuh,luka tersebut justru dipelihara untuk memenangkan peristiwa politik 2018 dan 2019 nanti.
Masyarakat yang terbelah dalam dua kubu,berusaha dipelihara agar semakin mengkristal,tujuannya untuk meraih dukungan politik dengan cara mudah,murah.
Kemampuan mengelola isu,memelihara "luka"berusaha dikembang biakan.....memang cara ampuh dalam mempolitisir masalah.