Kisah pengabdian dan pembelajaran yang menjadi keluarga kecil di Kampoeng Batara Desa Papring Kec. Kalipuro Kab. Banyuwangi...
Rela mengabdi dan membagikan ilmu ke kampung bukanlah hal yang sangat mudah untuk dilakukan oleh para mahasiswi jurusan PIAUD UIN MAULANA MALIK IBRAHIM, MALANG. Banyak suka dan duka untuk tetap menjalankan ekspedisi ini, mulai dari pembentukan panitia, persiapan pementasan malam inagurasi bersama anak kampoeng batara hingga perdebatan antar mahasiswi.Â
Tujuan awal datang adalah untuk memenuhi tugas kegiatan matakuliah kesenian terpadu yang dilaksanakan bersama dosen bapak Joko Prihatin, SS atau biasanya dipanggil kak Aak ini mengukir kenangan indah dihati para kartini-kartini dan juga ank-anak kampoeng batara. Kisah yang tidak bisa dilupakan karena tempat yang tidak ada signal hingga pencahayaan, dan anak-anak serta para keramahan masyarakat yang selalu ada dihati para kartini.
Kampoeng Batara adalah singkatan dari Kampoeng Baca Taman Rimba, yang keberadaannya masih asri dengan hutan atau persawahan dan pegunungan, kampoeng batara ini juga baru saja terbentuk beberapa tahun lalu oleh Kak Widi yang juga termasuk warga Desa Papring itu sendiri. "Belajar Cerdas tanpa Batas" menjadi slogan mereka untuk terus belajar tanpa memandang batas tempat kampung atau ilmu yang masih kurang. Tetapi selama 39 para kartini membumikan ilmunya dan membagikan banyak sekali pengalama yang selama mereka dapat dibangku perkulihan, mereka berikan kepada anak-anak kampong batara. Bahkan kami dengan mereka memang saling beradu pengalaman masing-masing.
39 Kartini mengajak anak-anak berkreasi dengan warna dan bermain, anak-anak kampoeng batara diberikan pembelajaran menggambar dengan finger painting, bermain warna dengan benang dan juga dengan sedotan. Antusis dari anak-anak kampong batara ini membuat para kartini ikut bersemangat dalam memberikan ilmu yang bermanfaat.
Sebelum melakukan kegiatan-kegiatan diatas, pada siang hari sekitar 09.00 WIB kita mengadakan agenda kegiatan senam bersama dan ternyata kegiatan ini tidak terealisasi dan dirubah menjadi kegiatan bermain bersama-sama. Anak-anak kampoeng batara yang berjumlah sekitar 30 lebih diajak membuat lingkaran bersama para 39 kartini, mereka saling berkenalan satu sama lain, saling beradu lagu-lagu dan banyak sekali kegiatanya.
Bersambung...
Salam Rindu, Malang - 30 April 2018.