Perhitungan penghematan elpiji dan pemasukan karbon yang dilakukan tentunya belum menapak pada realita lapangan. Apabila pada tahun 2008, program BIRU sudah menjalankan survei dan meninjau potensi biogas. Data-data hasil survei tersebut akan lebih baik ditranparansikan untuk menstimulus pemain-pemain lain untuk dapat mengembangkan bisnis biogas berbasis kemitraan dengan koperasi.
Dukungan pemerintah untuk pengadaan biogas selain beton patut dipertimbangkan. Hal ini mengingat ketersediaan lahan dari para peternak yang belum tentu dapat mengakomodasi reaktor biogas beton. Selain itu kondisi reaktor jenis fiber lebih mudah menyerap panas, sehingga mengoptimalisasi proses pembentukan biogas. Selain itu keuntungan yang didapatkan melalui carbon creditdapat menjadi pemasukan negara. Bahwa masifikasi biogas dengan mempercepat konstruksi reaktor biogas skala rumahan dapat mempercepat peningkatan penggunaan energi alternatif sebagai energi masa depan.
Sumber pustaka
http://id.beritasatu.com/energy/pertamina-bakal-jual-lpg-3-kg-nonsubsidi/154254 (diakses pada 17 Agustus 2017 pukul 22.00)
Dieter Deublin dan Angelika Steinhauser, "Biogas from Waste and Renewable Energy Resources : An Introduction", Willey-VCH Verlag GmbH$Co. KgaA, Weinheim, 2008
Wahyuni, Sri M. P., "Biogas Energi Terbarukan Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan", Kongres Ilmu Pengetahuan Nasional (KIPNAS) ke 10 (2011), Jakarta-Indonesia       Â
 Rumah Energi, 2016. BIRU Technology- Annual Report : Indonesia Domestic Biogas Programme
Lomba ESDM www.esdm.go.id