Mohon tunggu...
haroen ricky
haroen ricky Mohon Tunggu... -

Usaha Sampingan

Selanjutnya

Tutup

Money

Bisnis Menguntungkan Melalui Usaha Sampingan Ternak Lele

2 November 2014   07:28 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:53 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_351157" align="alignnone" width="600" caption="Bisnis Menguntungkan Melalui Usaha Sampingan Ternak Lele"][/caption]

Artikel saya kali ini mengenai panduan usaha sampingan ternak lele praktis agar Anda sekalian tidak bingung ketika akan memulai bisnis ternak lele. Mengingat trending bisnis ikan lele tidak pernah pasang surut, dan peminat bisnis ternak ini semakin tahun ke tahun semakin meningkat yang tidak lain dipengaruhi meningkatnya konsumen ikan lele, baik untuk konsumsi, usaha pemancingan lele, maupun dijual di pasaran. Selain beberapa faktor tersebut, bisnis lele memang dikenal mudah untuk dilakukan dan dengan biaya atau modal yang tidak terlalu banyak, sehingga bisa dibilang cukup cerah prospek kedepannya. Namun, pada prakteknya tidak banyak yang belum memahami dan belum cukup jeli untuk melihat peluang usaha budidaya dalam bisnis ternak ikan lele.

Di samping itu banyak juga pihak yang mengatakan bahwa bisnis budidaya ternak lele termasuk kategori sulit, dikarenakan sulit mengadaptasikan bibit lele dengan lingkungan dan cuaca, sehingga bibit yang ditebar banyak yang mati atau gagal. Sudah saatnya kita melupakan ketakutan akan hal tersebut, karena untuk melakukan sebuah bisnis ternak kita harus berani ambil resiko dan terus berinovasi bagaimana bibit lele yang ditebar bisa tetap bertahan dan jumlahnya juga tidak berkurang. Sebelum memulai pertama persiapkan niat dan selalu berpikir positif bahwa usaha ternak lele ini selain sebagai bisnis juga sebagai hobi sehingga kita bisa bersemangat dalam usaha ini. Baiklah tanpa berlama-lama, akan saya berikan panduan/tips lengkap usaha ternak lele darimana memulai hingga pemanennya, agar Anda dapat mengikuti secara berurutan tanpa perlu kebingungan dalam praktek bisnis lele ini.

Langkah-langkah Usaha Ternak Lele :


[caption id="attachment_351158" align="alignnone" width="747" caption="Usaha Sampingan Ternak Lele"]

[/caption]

1. Persiapan Kolam Budidaya Lele
Tahapan paling awal dan perlu diperhatikan sebelum memulai bisnis usaha budidaya lele, Anda harus memikirkan masalah tempat untuk budidaya dan ternak lele ini. Paling tidak yang harus Anda sediakan adalah lahan/tanah kosong yang nantinya akan dibangun calon kolam lele. Sebenarnya di dalam ternak budidaya ikan lele ada berbagai macam jenis kolam yang bisa diaplikasikan, antara lain cara ternak lele dengan kolam tanah, ternak lele kolam semen, ternak lele kolam terpal, keramba, dan sebagainya. Setiap tipe kolam pasti memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing, namun dengan melihat kondisi lingkungan, dana/modal, dan lahan kita bisa menentukan alternatif kolam yang paling cocok untuk bisnis ikan lele.

Jika memiliki lahan yang cukup luas alangkah baiknya jika menggunakan tipe budidaya dengan kolam tanah, karena selain lebih banyak diterapkan oleh para pembudidaya ikan lele pada umumnya, kolam tanah juga lebih baik dalam membentuk ekosistem kolam yang mature dan penuh nutrisi organik yang diperlukan ikan lele untuk perkembangannya. Karena idealnya media kolam untuk ternak ikan lele paling tidak harus memiliki konstruksi yang sesuai, mempunyai sumber daya dan kualitas air yang baik, dan mempunyai siklus ekosistem yang baik. Untuk ukuran kolam tanah dan kapasitas ideal agar usaha budidaya lele bisa maksimal antara lain:

- Kolam dianjurkan memiliki kedalaman sekitar 1-1,5 meter agar cahaya matahari dapat menembus sampai ke dasar kolam untuk perkembangan bakteri di dasar kolam.
- Untuk ukuran kolam bisa dibuat 2x4 meter, 3x4 meter, atau 3x5 meter tergantung ketersediaan lahan dengan mempertimbangkan jumlah bibit lele yang akan ditebar.
- Pada umumnya tingkat kepadatan bibit untuk kemudahan perawatan bibit lele per meter persegi (m2) nya adalah 200-400 ekor, jadi pertimbangkan lebih dahulu jumlah total bibit yang akan disebar/ditebar.

Dengan mengikuti panduan di atas, masalah kematian ikan lele kemungkinan besar bisa diminimalisir. Dalam pembuatan kolam ikan lele (khususnya kolam tanah) ada beberapa langkah yang harus diperhatikan agar konstruksi dan kualitas kolam baik, langkah-langkah yang harus disiapkan adalah:

- Pengeringan dan Pengolahan Tanah Kolam
Tahap pertama sebelum menggunakan kolam untuk ternak lele pemula, setelah kolam tanah dibuat yang harus dilakukan adalah melakukan pengeringan dengan sinar matahari langsung sampai benar-benar kering. Maksud dari tujuan pengeringan ini adalah untuk mematikan mikroorganisme patogen negatif yang menjadi sumber penyakit. Biasanya memakan waktu satu minggu atau kurang dari itu dengan pencahayaan matahari yang terik dan cukup, untuk mengetahui kering atau tidak bisa dilihat dari tekstur tanah yang mulai terlihat pecah-pecah. Setelah itu baru dilakukan pembajakan atau pencangkulan permukaan tanah dalam kolam agar tanah menjadi gembur, seperti halnya ketika membajak tanah di sawah sebelum dilakukan penanaman. Namun sebaliknya, pada dinding kolam perlu ditekan-tekan agar menjadi keras dan padat lalu keringkan, ini tujuannya agar dinding kolam tidak ambrol/longsor saat pengisian air.

- Pemupukan dan Pengapuran Kolam
Setelah melalui tahap pengeringan kolam dan tanah sudah benar-benar kering, saatnya pemberian kapur. Jenis kapur yang umum digunakan adalah tohor atau kapur dolomit. Pengapuran dilakukan melalui penebaran secara merata ke seluruh permukaan dasar kolam lalu proses mencangkul lagi agar tercampur dan meresap ke dalam tanah. Untuk dosis pemberian kapur sangat tergantung pada luas kolam lele, pada umumnya menggunakan takaran 250-500 gram per meter perseginya (m2). Pengapuran ini berfungsi untuk keseimbangan kadar keasaman kolam dan untuk membasmi/mematikan mikroorganisme merugikan yang nantinya bisa menimbulkan hama dan penyakit pada ikan lele peliharaan. Jadi jika tanah terlalu asam bisa dilakukan dosis yang lebih banyak pada kapur yang ditebar.

Setelah pengapuran, selanjutnya adalah tahap pemupukan bagian dasar kolam yang ditujukan untuk penyedia nutrisi bagi mikroorganisme/bakteri, plankton, dan cacing. Cacing selain sebagai penyubur juga sebagai pakan alternatif alami bagi lele, begitu juga bakteri yang berguna untuk menguraikan endapan sisa pakan dan sisa kotoran lele agar tidak menjadi racun/amoniak berbahaya. Sementara fitoplankton juga berperan sebagai makanan alami lele. Untuk pemupukan bisa menggunakan pupuk organik bisa berupa pupuk kandang maupun pupuk kompos yang dicampur dengan pupuk anorganik seperti urea dan TSP. Untuk dosis pemupukan, per meter perseginya memerlukan 250-500 gram pupuk organik dan 30gram gram pupuk anorganik (15 gram urea, 15 gram TSP).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun