Mohon tunggu...
Ismail Marzuki
Ismail Marzuki Mohon Tunggu... Dosen - Hidup ini layaknya cermin, apa yang kita lalukan itulah yang nampak atau kita hasilkan

Memiliki banyak teman adalah kebahagiaan yang tak terkira. Senyum selalu dalam menjalani hidup akan memberi makna yang membekas dalam tiap bait hari-hari

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tertahan Masa Lalu, Lapaskan dengan Ini...

10 Mei 2023   08:17 Diperbarui: 10 Mei 2023   08:21 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://tebuireng.online

"Orang yang baik itu adalah orang yang tidak peduli betapa buruknya dia selama ini. Ia terus maju ke arah perbaikan diri dari hari ke hari" (Jhon Dewey)

Setiap orang di dunia ini memiliki masalah. Dan kebanyakan masalah yang dihadapi adalah tidak bisanya berdamai dengan masa lalu. Memang tak mudah move on dari masa lalu. Lebi-lebih dalam urusan cinta. Cinta kadang membuat orang tertambat dan takut hidup dengan kenyataan sekarang karena masih terhantui dengan masa lalu.

Hidup Realistis

Anda dituntut untuk hidup senyata mungkin. Jangan hidup dalam bayang-bayang masa lalu dan masa yang akan datang. Tahukah Anda, masa yang paling jauh adalah masa lalu itu sendiri. Sekuat apapun Anda berusaha untuk kembali tidak akan pernah bisa. Memang bisa dengan ingatan. Ingatan hanya hasil rekaman dari masa lalu Anda. Jika Anda memiliki rekaman masa lalu yang pahit, gunakan itu sebagai semangat Anda untuk membuat cerita hidup Anda yang lebih manis. Jika rekaman masa lalu Anda manis, ceritakan itu kepada orang terdekat Anda, bahwa pernah Anda mencatat prestasi atau kebaikan di masa lalu.

Rekaman akan tetap menjadi rekaman. Artinya apa, tugas Anda adalah apakah memutar kembali sesuatu yang membuat Anda lebih hidup atau tetap stagnan (tidak berubah-ubah).

Masa lalu memang berat. Sekecil apapun masa lalu Anda, namun tetap Anda ingat maka ia perlahan menjadi sesuatu yang besar. Apakah Anda mengingat yang baik atau yang buruk dari masa lalu Anda? Itu tergantung Anda. Jika Anda mengingat masa lalu yang pahit untuk lebih produktif lagi maka Anda sudah berusaha lebih baik lagi. Sebaliknya, jika Anda menjadikan masa lalu sebagai masa lalu saja (tetap rasanya seperti saat Anda mengalami kejadian dan terasa pahit), Anda telah berusaha membuat hidup Anda tetap suaram.

Hidup Itu Hari Ini

Anda hidup hari ini bukan hari kemarin atau puluhan tahuan yang lalu. Namun tidak seidikit orang tetap hidup di masa lalu meski kenyataanya dia hidup hari ini. Coba saja lihat di sekeliling Anda. Ada orang yang tidak mau menerima orang lain lantaran masih menginginkan orang yang menjadi masa lalunya, karena ia menilai orang di masa lalunya adalah orang yang terbaik. Ada orang yang tidak bisa naik motor karena di masa lalunya dia hampir terbunuh karena motor sendiri, sehingga setiap hari saat ingin bepergian selalu menggunakan angkot. Ada orang yang tidak mau menikah lagi lantaran di masa lalunya dia mengalami pernikahan yang sangat berat di mana setiap hari dia menanggung sakit hati dan dia menilai semua pernikahan yang akan dialaminya seperti itu. Itu sedikit contoh yang ada di lingkungan sekitar kita.

Apa yang terpenting dari hari ini adalah hidup dengan sehidup-hidupnya. Lakukan apa saja (tindakan positif) yang membuat Anda lebih hidup. Carilah terus kegiatan yang membuat Anda lebih hidup. Cobalah untuk berdamai dengan apa yang sudah terjadi. Gunakan persepsi bahwa apa yang telah terjadi adalah suratan yang memang harus dilalui. Tugas utama Anda tentang masa lalu untuk hari ini adalah memilih mana yang mendukung Anda untuk hari ini dan hari esok.

Hiduplah sebaik mungkin untuk hari ini. Tidak semua orang di dunia ini bisa menikmati hari ini. Karena masih banyak orang di luar sana menginginkan sesuatu yang lebih hari ini, namun masih berbaring di rumah sakit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun