Mohon tunggu...
urwah alwutsqo
urwah alwutsqo Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa baruu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Anak Pintar di Kelas Orang Tua Senang. Bagaimana Jika Tidak?

25 Oktober 2022   23:17 Diperbarui: 25 Oktober 2022   23:53 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Multiple Intelligences yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai kecerdasan majemuk atau kecerdasan ganda yang merupakan salah satu teori kecerdasan yang memperoleh banyak pengakuan akhir-akhir ini. Teori ini dicetuskan oleh Howard Gardner, psikolog dari Harvard.

Pada awalnya Gardner menemukan tujuh jenis kecerdasan tetapi kemudian mengembangkannya menjadi delapan, dan membahas kemungkinan kecerdasan yang ke sembilan. 

Mengutip dari jurnal milik Tadkiroatun Musfiroh yang berjudul Multiple Intelligence dan Implikasinya dalam Pendidikan yang bahwa kecerdasan menurut Gardner diartikan sebagai suatu kemampuan, dengan proses kelengkapannya, yang sanggup menangani kandungan masalah yang spesifik di dunia. 

Meskipun demikian, tidak berarti bahwa orang yang memiliki jenis kecerdasan tertentu, kecerdasan musikal misalnya, akan menunjukkan kemampuan tersebut dalam setiap aspek hidupnya.

Telah disebutkan bahwa kecerdasan majemuk terdiri dari delapan macam yang terdiri dari lingusitik, matematis logis, spasial, kimestetik jasmani, musikal, interpersonal dan naturalis.

Yang dimana setiap individu pasti memiliki salah satu atau beberapa dari kecerdasan kecerdasan tersebut, setiap individu ada yang memiliki kemampuan maksimal dalam semua kecerdasan tersebut ada pula yang hanya maksimal dalam dua atau tiga kecerdasan sedangkan dalam kecerdasan lain dalam tingkat rata rata. 

Setiap individu dapat mengembangkan setiap kecerdasan hingga pada tingkat penguasaan yang memadai, kecerdasan dapat distimulasi, dikembangkan sampai batas tertinggi melalui latihan, dukungan yang baik, dan pengajaran.

Kecerdasan -kecerdasan majemuk tersebut umumnya bekerja bersamaan dengan cara yang kompleks. 

Contoh nya seperti anak yang memiliki kemampuan berhitung yang kuat yang berarti dia menggunakan kecerdasan matematis logis kemudian sembari menyesuaikan diri ditempat dia belajar yang berarti menggunakan kemampuan spasial yang kemudian sembari memprotes jika guru ada kesalahan yang berarti dia menggunakan kecerdasan lingusitik dan interpernosal nya. 

Contoh diatas adalah contoh ketika anak berada di kelas yang sudah dipastikan bahwa semua orang tua pasti senang jika mempunyai anak seperti itu. Pertanyaan nya adalah jika anak tidak mampu seperti contoh diatas apakah para orang tua yang lain akan tetap senang atau malah sebaliknya?

Perlu diketahui kecerdasan anak dalam kelas bukan lah suatu tolak ukur yang mengharuskan semua anak harus cerdas dalam kelas. Seperti contoh jika anak memiliki kecerdasan dalam musikal yang biasanya ditandai anak sering bersenandung kecil, mudah memahami irama musik, memahami struktur musik dan lain sebagainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun