Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Freelancer - Pensiunan yang ingin terus menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berusaha menuliskan apa saja yang bermanfaat, untuk sendiri, semoga juga untuk yang lain

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Sweet Memory of Ramadan

27 April 2021   06:23 Diperbarui: 27 April 2021   12:21 2364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.ariefsatiawan.com

Lalu ... kenangan apa yang harus kita ambil untuk mengenangnya?

Sebelum menjawab, perlu dijelaskan terlebih dahulu. Pertama, Ramadhan yang berlangsung selama sebulan adalah sebuah peluang bagi kita untuk membentuk sebuah kebiasaan (habit). Bayangkan saja, kalau kita melakukan sesuatu secara rutin setiap hari selama sebulan terus menerus. Maka sesuatu itu pun akan melekat kuat pada diri kita, tubuh kita akan refleks, pikiran kita pun akan ter-setting otomatis.

Kedua, harus diingat bahwa kehidupan kita di dunia ini hanya sementara, sementara kehidupan yang kekal itu nanti di akhirat. Dan, di akhirat nanti cuma ada dua kemungkinan bagi kita, apakah kita akan bahagia (masuk surga) atau sebaliknya, celaka (masuk neraka). Semua itu faktor penentunya adalah pahala amal saleh yang kita lakukan selama hidup di dunia. Apakah lebih banyak dari dosa kita atau lebih sedikit.

Ketiga, di bulan Ramadhan Allah Swt memberi peluang kepada kita untuk dapat memperbanyak pahala amal saleh. Di bulan ini Allah Swt melipatgandakan pahala dari setiap amal saleh yang kita lakukan. Dalam sebuah keterangan, amalan wajib pahalanya dilipatgandakan berkali-kali lipat, dan amalan sunah dihitung pahalanya sebagai pahala amalan wajib. Tentu peluang ini tidak bisa kita abaikan, terlalu sayang.

Nah... dengan ketiga prinsip tersebut, kita bisa menentukan memori apa yang ingin kita ingat dengan Ramadhan tahun ini.

Dari penjelasan ketiga prinsip di atas, maka memori yang perlu kita buat adalah bertambahnya sebuah amal saleh yang akan mendatangkan pahala bagi kita. Artinya dalam setiap Ramadhan yang kita lalui kita menambah amalan saleh kita. Kita lakukan amal saleh itu selama Ramadhan untuk membiasakan diri dan kita lakukan terus di bulan berikutnya sampai bertemu lagi Ramadhan tahun depan. Dan nanti, Ramadhan berikutnya, kita tambah lagi satu amalan saleh, sebagai kenangan.

Masih bingung dengan penjelasan di atas? Begini saja, kita langsung saja dengan contoh.

Katakan saja Anda belum terbiasa melakukan salat duha. Belum rutin tiap hari. Dan, di Ramadhan tahun ini Anda ingin menjadikan salat duha sebagai kenang-kenangan (memori). Sehingga kemudian Anda mencoba selama sebulan di Ramadhan ini rutin setiap hari melaksanakan salat duha. Jika perlu dipaksakan, sehingga selama Ramadhan ini tidak ada satu hari pun tanpa salat duha.

Setelah lepas Ramadhan. bulan Syawal dan berikutnya, Anda terus rutin melaksanakan salat duha. Sampai bertemu lagi bulan Ramadhan tahun depan. Terus Anda lakukan seumur hidup. Sehingga Anda akan punya kenangan bahwa salat duha yang rutin dilaksanakan itu di mulai di Ramadhan tahun 2021. Salat duha itu adalah kenang-kenangan Ramadhan tahun 2021.

Lalu, Ramadhan berikutnya (tahun depan) Anda memilih lagi amalan apa yang ingin Anda rutinkan, yang ingin Anda lakukan seumur hidup, yang ingin dijadikan kenang-kenangan. Sehingga setiap tahun, selepas Ramadhan, Anda akan semakin bertambah kebiasaan melakukan amal saleh.

Tentu kita tidak boleh menentukan amalan tersebut secara sembarangan. Tetap harus berdasarkan sunnah (hadis) Rasulullah Saw. Karena kalau tidak, maka kita akan terjebak melakukan suatu amalan yang tidak ada contohnya dari Rasulullah Saw (bid'ah).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun