Mohon tunggu...
Urfiyah NadiyahFillah
Urfiyah NadiyahFillah Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

PIAUD FITK 2K19/UINMALANG

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bakat dan Minat Anak Usia Dini

25 April 2021   23:23 Diperbarui: 26 April 2021   00:44 708
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Seringkali kita tidak mengenali bakat apa yang sedang kita miliki? Padahal perlu sekali untuk mengenali bakat yang kita milki sejak masih usia dini agar bisa terus dikembangkan. lalu apa sih minat itu? Apakah sama dengan bakat ataukah berbeda? Yuk mari sama-sama belajar mengenai bakat dan minat.

Bakat adalah talenta atau kemampuan alami membangun kekuatan pribadi anak dimasa yang akan datang.  Seseorang bisa dikatakan mempunyai bakat jika ia merasakan kenikmatan dan merasa gembira ketika mengerjakannya, dan ketika ia berusaha atas dasar keinginannya untuk dapat memberikan sekuat tenaganya dalam mencapai hal tersebut karena bakat didapatkan dari hasil ia belajar, baik itu yang berhubungan dengan mata pelajaran, pikiran dalam menjawab teka teki, dan juga permainan. Pada buku karangan Yudrik Jahja menurut C. Semiawan dkk telah mendefinisikan bahwa bakat adalah kemampuan bawaan yang perlu dikembangkan serta dilatih.

            Bakat yang telah dimiliki oleh seseorang pada bidang tertentu itu akan memungkinkannya dalam mencapai prestasi pada bidang yang telah dikuasainya. Oleh karena itu, diperlukannya latihan secara khusus serta dorongan sosial moral dari lingkungan yang ada di sekitarnya agar ia akan lebih semangat dalam mempelajarinya. Bakat yang ada ini, mempunyai sifat akademik dan non akademik. Karena tidak semua orang berbakat dibidang akademik saja melainkan ada yang mempunyai bakat dibidang non akademik. Biasanya anak yang berbakat dibidang akademik cenderung tidak berbakat dibidang non akademik. Sebaliknya anak yang berbakat dibidang non akademik akan kalah dibidang akademiknya. Tetapi, kadang juga ada anak yang berbakat keduanya baik di akademik maupun di non akademiknya. Bakat yang bersifat akademik yakni berhubungan dengan pelajaran sedangkan yang bersifat non akademik yakni berhubungan dengan bakat di bidang seni, sosial, olah raga dan kepemimpinan. Anak yang mempunyai bakat biasanya bisa diidentifikasi secara umum melalui karakteristik, antara lain :

  1. Anak akan merasa gembira dan senang sekali dan juga tidak merasa terbebani untuk memulai berlatih atau mencoba untuk berkreasi. Misalnya anak yang suka musik bila bermain piano, gitar, biola dan lain-lain. Maka nantinya ia akan menyukai dalam hal improvisasi dan ia akan senang dalam melakukan eksperimen dengan menggabung-gabungkan sendiri, misalnya untuk lagu-lagu klasik bila dimainkan menggunakan beat pop, dangdut atau jazz.
  2. Anak yang telah menyukai kreasi dan ia memiliki apresiasi atau pemahaman lebih dan juga penghargaan yang tinggi terhadap hal-hal yang menjadi bakat serta minatnya. Apabila ia menyukai aktivitas dalam bermain piano, maka ia juga akan menyukai ketika ada orang bermain piano maka ia akan mendengarkannya. Karena ia akan dapat melihat atau menganalisa secara detail teknik dalam bermain piano yang telah dimainkan oleh orang lain maupun lagunya.
  3. Anak tidak pernah merasakan bosan dan selalu ingin mencari tahu tentang kegiatan yang masih berhubungan dengan keberbakatannya. Ia memiliki motivasi internal yang sangat kuat di dalam dirinya.
  4. Biasanya anak akan memiliki kemampuan pada bidang tersebut yang sangat terlihat atau menonjol sekali jika dibanding dengan kemampuan-kemampuan yang lainnya.
  5. Tanpa digali dan disadari bahwa kemampuannya itu sudah muncul dengan sendirinya, berdasarkan kebiasaan yang disukainnya.

           Mendengar kata minat, ini lebih mengambarkan dengan motivasi yang bisa mempengaruhi cara berpikir, perhatian dan prestasi. Dalam belajar akan diperlukan suatu pemusatan perhatian agar apa yang telah dipelajari dapat mudah untuk dipahami. Sehingga nantinya siswa bisa melakukan sesuatu yang sebelumnya belum bisa dilakukannya.  Dorongan yang kuat bagi seseorang dalam melakukan segala sesuatu yang telah menjadi keinginannya disebut dengan "MINAT". Nah, Minat ini akan menjadi faktor yang bisa untuk mengarahkan bakat dan keberadaanya merupakan faktor yang utama dalam mengembangkan bakat yang dimilikinya. W.S. Winkel berpendapat bahwa minat merupakan kecenderungan yang agak menetap untuk merasakan ketertarikan pada bidang-bidang tertentu dan akan merasakan perasaan senang karena sudah berkecimpung di bidang tersebut. Bisa diartikan bahwa minat merupakan suatu keinginan seseorang untuk terus mempelajarinya dan akan merasakan kesenangan disetiap proses belajarnya, karena dalam dirinya sudah mempunyai minat yang nantinya akan melahirkan bakat yang hebat   Minat bisa dibedakan menjadi dua macam yakni, yang pertama ada minat pribadi dan yang kedua ada minat situasional atau sesuai. Personal interest atau minat pribadi, yakni ciri pribadi seorang individu yang relatif stabil. Minat pribadi ini lebih ditunjukkan pada suatu topik atau kegiatan yang spesifik, contohnya seperti minat pada ilmu pengetahuan, musik, tarian, olah raga dan lain sebagainya. Sedangkan minat situasional atau sesuai, yakni minat yang ditumbuhkan pada kondisi ataupun faktor dari lingkungan, contohnya seperti peran pendidikan formal, maupun informasi yang telah didapatkanya baik dari internet, televisi atau dari membaca buku.

            Bakat bisa diartikan sebagai kemampuan bawaan yang dimilki oleh seseorang, sebagai potensi yang masih perlu untuk dikembangkan serta dilatih lagi agar bisa terwujud. Dapat juga disebut dengan prestasi (achievement), kapasitas (capacity) dan bakat (aptitude). Berikut ini terdapat  ciri-ciri dari bakat antara lain :

a. Memiliki kemampuan yang unggul diatas rata-rata

b. Memiliki tanggung jawab atau ikatan diri terhadap tugasnya

c. Memilki daya kreatifitas yang tinggi

            Untuk dapat mengenali bakat pada anak di  bidang akademis bisa diketahui dengan cara melihat nilai raport nya. Cara menemukan bakat menurut Renzulli ( Gunarsa & Gunarsa, 1991) yakni :

a. Menggunakan pendekatan psikometri yakni tehnik pendekatan untuk melakukan penilaian serta pengukuran aspek psikisnya

b. Hal --hal yang terlibat di dalam perkembangan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun