Mohon tunggu...
M Izdad Irfani Fanada
M Izdad Irfani Fanada Mohon Tunggu... Dokter - mahasiswa kedokteran UNS

mahasiswa bukan kaum rebahan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pandemi Bukan Halangan untuk Mengabdi: KKN UNS di Era Covid-19 Batch 1

8 Juli 2020   09:50 Diperbarui: 8 Juli 2020   09:48 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masa pandemi COVID19 tidak menghalangi mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) untuk mengabdi kepada masyarakat yang merupakan salah satu dari tri dharma perguruan tinggi. Pengabdian itu dituangkan dalam bentuk KKN. Nampaknya, ditengah pandemi ini UNS tetap melaksanakan kegiatan KKN. Kegiatan KKN tahun ini sedikit berbeda, yang biasanya dilaksanakan berkelompok di sebuah daerah, kali ini dilakukan secara individu di domisili masing masing mahasiswa.

selain untuk memenuhi sks yang ada agar tidak mengganggu kelulusan, alasan dilaksanakannya KKN ditengah pandemi juga untuk mensupport pemerintah dalam percepatan penangan dan pencegahan penyebaran COVID19, karena COVID19 merupakan masalah nasional bahkan global maka juga perlu keterlibatan berupa dukungan dari berbagai pihak untuk mempercepat penanganan COVID19.

Dalam pelaksanaan KKN ini Universitas Sebelas Maret terus mengingatkan mahasiswanya melalui DPL (Drs.TRI APRILIJANTO UTOMO, ph.D) untuk selalu menerapkan protokol kesehatan. Selain menekankan protokol kesehatan ini UNS juga menggaris bawahi bahwa setiap kegiatan harus membawa impact atau manfaat yang baik untuk masyarakat dalam percepatan penanganan dan pencegahan penyebaran COVID19. Disinipun kami mengajak kepada seluruh mahasiswa untuk terus aktif dan jangan hanya berdiam diri menghadapi pandemi ini.

Salah satu pelaksana KKN COVID19 UNS adalah M Izdad. Mahasiswa kedokteran FK UNS semester 6 ini menghadirkan 10 program berdasarkan permasalahan yang ada di desanya dalam rangka KKN COVID19 untuk mempercepat penanganan COVID19 dan pencegahan COVID19 di desa lajulor, Kecamatan Singgahan, kabupaten Tuban. Menurutnya, dari pengamatan terdapat berbagai permasalahan terkait COVID19 di masyarakat yang perlu diatasi. Masalah utama yang ditemukan adalah kurangnya kesadaran dan kesiapan masyarakat menghadapi pandemi global.

Kurangnya kesadaran dan kesiapan masyarakat dalam menghadapi pandemi ini ada beberapa penyebab yang mendasari, yaitu kurangnya pemahaman masyarakat mengenai COVID19, kurangnya sumber informasi yang akurat mengenai COVID19 terutama bagi masyarakat yang kurang melek teknologi, maraknya HOAX yang tersebar di masyarakat, mudahnya masyarakat termakan HOAX, kurangnya fasilitas untuk pencegahan, tidak patuh dan disiplin menjalankan protokol yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Selain masalah diatas, tidak bisa dipungkiri pandemi COVID19 sendiri sudah menghadirkan berbagai dampak atau masalah, yaitu menurunnya penghasilan, rusaknya perekonomian, melambungnya harga berbagai bahan pokok dan terhambatnya berbagai kegiatan termasuk dalam bidang pendidikan.

Menghadapi berbagai permasalahan setidaknya terdapat 10 program yang diharidkan oleh mahasiswa semester 6 ini. 10 program tersebut terdiri dari serba serbi kkn, sharing is caring, fakta vs hoax, bersih itu indah, laju update, sehat bareng yuk, #SAVELAJULOR, stay safe pahlawan keluarga, donasi silang, dan daring is fun. 10 program ini dilaksanakannya dalam kurun waktu 45 hari dimulai dari pembekalan dan pelepasan dari pihak UNS pada 30 april dan diakhiri penarikan simbolis KKN COVID19 Batch 1 pada 18 juni kemarin.

Metode pelaksanaan 10 program tersebut dilakukan secara daring atau online maupun luring atau offline. Hal ini dilakukan agar cakupan kegiatan lebih luas dan tidak terbatas pada orang dengan pemahaman teknologi yang baik. Dalam 10 program tersebut sudah mencakup edukasi berbagai hal mengenai COVID19 mulai dari pengertian, pencegahan, penyebaran, istilah istilah sampai update keadaan COVID19 di kecamatan singgahan, kabupaten tuban hingga Indonesia dengan sasaran mulai dari lansia hingga anak anak, mulai dari pedagang, tukang ojek hingga buruh tani, mulai dari sosial media hingga tatap muka.

img-20200619-160008-5f052e92097f362919561c42.jpg
img-20200619-160008-5f052e92097f362919561c42.jpg
Selain kegiatan edukasi juga terdapat penyediaan fasilitas untuk pencegahan COVID19, fasilitas berupa masker, tempat cuci tangan portable, dan sabun cuci tangan. Tidak berhenti disitu ada juga kegiatan untuk membantu masyarakat yang perekonomiannya terdampak, kegiatan ini mengajak masyarakat untuk saling bergotong royong, dimana masyarakat dengan kemampuan ekonomi yang baik bersama sama membantu masyarakat yang perekonomiannya terdampak keadaan pandemi ini, mulai dari pembagian ta'jil hingga bantuan sembako. Ada juga kegiatan seperti pembuatan berbagai video, mulai video edukasi, cara pembuatan masker sendiri, pembuatan tempat cuci tangan portable sendiri dsb.

Adanya kegiatan KKN ini disambut baik oleh masyarakat desa laju lor. Izdadpun berharap dari kegiatan ini masyarakat lebih siap menghadapi pandemi dan bisa beradaptasi hingga menjadi kebiasaan baik, apalagi sekarang kita harus menghadapi new normal yang sering salah diartikan COVID19 telah hilang oleh masyarakat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun