Mohon tunggu...
Unnes Giat 3 Desa Kemantran
Unnes Giat 3 Desa Kemantran Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Cegah Stunting Dengan Sosialisasi Berkelanjutan

9 Desember 2022   12:30 Diperbarui: 9 Desember 2022   13:08 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa Unnes Giat 3 Desa Kemantran foto bersama Kader Posyandu (Dok. pribadi)

Stunting masih menjadi salah satu permasalahan kesehatan anak Indonesia yang perlu mendapatkan perhatian. Stunting itu sendiri merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah 5 tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk seusianya. Kekurangan gizi kronis biasanya  terjadi saat anak masih dalam kandungan hingga masa awal kelahirannya.

Berdasarkan hasil SSGI 2021, prevalensi stunting Kabupaten Tegal adalah 28,0 persen, tertinggi kedua setelah Kabupaten Wonosobo. Meskipun sudah turun dari tahun sebelumnya, tapi angka ini masih diatas rata rata prevalensi stunting provinsi Jawa Tengah yaitu sebesar 20.9%.

Pemerintah Indonesia memiliki target penurunan angka stunting pada tahun 2024 menjadi 14%. Dalam rangka mendukung tercapainya target tersebut, mahasiswa Unnes Giat 3 Desa Kemantran aktif melakukan sosialisasi stunting yang dilakukan secara berkesinambungan bersamaan dengan kegiatan posyandu disetiap RW di Desa Kemantran.


Adapun kegiatan tersebut dimulai dari tanggal 02 November 2022, tepatnya di RW 1 kemudian dilanjut di RW lainnya pada minggu berikutnya. Kegiatan yang dilakukan pada saat posyandu yaitu menimbang berat badan, mengukur tinggi badan, lingkar kepala, dan lingkar lengan atas. Jika dijumpai balita dengan ciri-ciri stunting maka orangtua akan diberi arahan dan bimbingan untuk mengatasinya. Selain itu balita juga mendapatkan makanan tambahan untuk menunjang gizinya.

Pengukuran dan penimbangan rutin (Dok. pribadi)
Pengukuran dan penimbangan rutin (Dok. pribadi)
Mahasiswa juga mengadakan sosialisasi diluar jadwal posyandu dengan tujuan agar masyarakat lebih memahami mengenai gejala stunting, cara mengatasi, dan akibat apabila anak terkena stunting. Acara ini dihadiri oleh ibu hamil, ibu yang memiliki anak balita, kader posyandu, dan ketua pengurus kecamatan Kramat yaitu ibu Novri sebagai pembicara.

Sosialisasi Stunting  (Dok. pribadi)
Sosialisasi Stunting  (Dok. pribadi)
Setelah sosialisasi mengenai stunting selesai, dilanjut sosialisasi mengenai ketahanan pangan. Ibu-ibu dikenalkan cara menanam tanaman dengan berbagai media dan metode yang mudah di praktikan. Dengan begitu diharapkan ibu dapat mencegah stunting karena kebutuhan gizi keluarga dapat terpenuhi.

Sosialisasi ketahanan pangan (Dok. pribadi)
Sosialisasi ketahanan pangan (Dok. pribadi)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun