Stunting masih menjadi salah satu permasalahan kesehatan anak Indonesia yang perlu mendapatkan perhatian. Stunting itu sendiri merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah 5 tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk seusianya. Kekurangan gizi kronis biasanya  terjadi saat anak masih dalam kandungan hingga masa awal kelahirannya.
Berdasarkan hasil SSGI 2021, prevalensi stunting Kabupaten Tegal adalah 28,0 persen, tertinggi kedua setelah Kabupaten Wonosobo. Meskipun sudah turun dari tahun sebelumnya, tapi angka ini masih diatas rata rata prevalensi stunting provinsi Jawa Tengah yaitu sebesar 20.9%.
Pemerintah Indonesia memiliki target penurunan angka stunting pada tahun 2024 menjadi 14%. Dalam rangka mendukung tercapainya target tersebut, mahasiswa Unnes Giat 3 Desa Kemantran aktif melakukan sosialisasi stunting yang dilakukan secara berkesinambungan bersamaan dengan kegiatan posyandu disetiap RW di Desa Kemantran.
Adapun kegiatan tersebut dimulai dari tanggal 02 November 2022, tepatnya di RW 1 kemudian dilanjut di RW lainnya pada minggu berikutnya. Kegiatan yang dilakukan pada saat posyandu yaitu menimbang berat badan, mengukur tinggi badan, lingkar kepala, dan lingkar lengan atas. Jika dijumpai balita dengan ciri-ciri stunting maka orangtua akan diberi arahan dan bimbingan untuk mengatasinya. Selain itu balita juga mendapatkan makanan tambahan untuk menunjang gizinya.
Mahasiswa juga mengadakan sosialisasi diluar jadwal posyandu dengan tujuan agar masyarakat lebih memahami mengenai gejala stunting, cara mengatasi, dan akibat apabila anak terkena stunting. Acara ini dihadiri oleh ibu hamil, ibu yang memiliki anak balita, kader posyandu, dan ketua pengurus kecamatan Kramat yaitu ibu Novri sebagai pembicara.
Setelah sosialisasi mengenai stunting selesai, dilanjut sosialisasi mengenai ketahanan pangan. Ibu-ibu dikenalkan cara menanam tanaman dengan berbagai media dan metode yang mudah di praktikan. Dengan begitu diharapkan ibu dapat mencegah stunting karena kebutuhan gizi keluarga dapat terpenuhi.