Mohon tunggu...
Unimma
Unimma Mohon Tunggu... Akun Resmi Universitas Muhammadiyah Magelang

Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) adalah kampus Islami terakreditasi UNGGUL yang mencetak lulusan profesional, berakhlak mulia, dan siap bersaing global.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Problem Based Learning: Strategi Jitu Mahasiswa UNIMMA Tingkatkan Kemampupan Problem Sloving Siswa SD

8 Agustus 2025   16:19 Diperbarui: 8 Agustus 2025   16:19 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Problem Based Learning (PBL) menjadi strategi untuk tingkatkan kemampuan problem-solving (Sumber: https://lib.unimma.ac.id/)

Magelang-Di tengah tuntutan pendidikan abad ke-21 yang mengharuskan siswa memiliki kecakapan berpikir kritis, kreatif, dan problem solving, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA), Anisa Bilqis, menghadirkan riset yang membuktikan efektivitas Problem Based Learning (PBL) dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) di tingkat sekolah dasar.

Penelitian yang dilakukan di SD Muhammadiyah Sirojudin, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang ini berangkat dari keprihatinan terhadap metode belajar yang masih berpusat pada guru (teacher-centered) dan minim melatih siswa berpikir mandiri. Data awal menunjukkan hanya 11 dari 24 siswa kelas V yang mampu mencapai Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP) pada materi IPAS, materi yang seharusnya sangat kontekstual dan menuntut pemahaman logis.

Menurut Anisa, metode konvensional seperti hafalan dan diskusi kelompok yang tidak terstruktur menjadi salah satu penyebab rendahnya kemampuan problem-solving siswa. Sebagai alternatif, ia menerapkan PBL, model pembelajaran yang menempatkan siswa sebagai subjek aktif untuk menyelesaikan persoalan nyata melalui analisis, pencarian informasi, dan evaluasi hasil secara kolaboratif.

Menggunakan desain One Group Pretest-Posttest, seluruh siswa diberi tes sebelum dan sesudah pembelajaran dengan model PBL. Hasil uji Wilcoxon Test menunjukkan nilai signifikansi 0,000 0,05, yang berarti terdapat peningkatan signifikan pada kemampuan memecahkan masalah. Tidak hanya nilai yang meningkat, tetapi perilaku belajar pun berubah: siswa menjadi lebih aktif bertanya, berdiskusi, dan mampu mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari, seperti menjaga sistem pencernaan atau memahami hubungan dalam ekosistem.

Penerapan PBL dilakukan dalam tiga tahap: pemecahan masalah individu, diskusi kelompok kecil, dan penerapan pada konteks kehidupan nyata. Tahapan ini mendorong rasa percaya diri, kerja sama, serta keterampilan berpikir logis siswa. Meski membutuhkan waktu lebih panjang, Anisa menilai PBL sangat cocok untuk kelas menengah SD karena siswa mulai mampu berpikir abstrak dan menikmati tantangan kontekstual.

Penelitian ini menegaskan bahwa inovasi metode mengajar dapat berdampak besar pada kualitas pembelajaran. PBL tidak hanya mengajarkan jawaban, tetapi juga cara menemukan jawaban, membentuk karakter pembelajar sepanjang hayat.

Melalui karya mahasiswanya ini, UNIMMA sekali lagi menunjukkan komitmen untuk memajukan pendidikan dasar di Indonesia, serta memberi inspirasi bagi para guru untuk menerapkan metode yang mengasah keterampilan berpikir kritis sejak dini.

Karya ini sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya Tujuan 4: Pendidikan Berkualitas (Quality Education) yang menargetkan peningkatan keterampilan abad ke-21, termasuk pemikiran kritis dan pemecahan masalah, bagi semua peserta didik. Pendekatan PBL mendukung pencapaian pendidikan yang inklusif, relevan dengan kehidupan nyata, dan mendorong siswa menjadi pembelajar aktif yang siap menghadapi tantangan masa depan. Melalui penelitian ini, UNIMMA membuktikan komitmennya untuk memajukan pendidikan dasar di Indonesia dan berkontribusi pada tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan di bidang pendidikan. (Ening Widi)

lib.unimma.ac.id

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun