Meski tanpa sepengetahuan mereka sebelumnya. Sehingga mereka merasa menemukannya sendiri. Saat itu pulalah kesadaran dimulai, tanpa mereka sadari.
Ini tentu akan bermanfaat agar lebih mudah diingat. Ketimbang kita yang terlalu banyak menyemat. Anak akan bosan jikalau orang tua sering memberi pesan.
Nah cara yang jitu, biarkan mereka menemukan jawaban yang harus ditemukan. Lebih asik kan?
Hadiah yang Mengesankan
"Siapa yang mau cokelat lezat?"
"Akuuu buuu."
"Nah syaratnya jangan terlalu lama nonton hp ya."
"Okeee."
Yap, kebetulan anakku penggemar cokelat. Mereka akan berebut untuk mendapatkan meski hanya sepotong nan lezat. Namun tak semudah itu aku berikan pada mereka.
Sebelumnya sudah ada perjanjian untuk mendapatkannya. Tak boleh terlalu lama menonton gawai. Jika kesukaan mereka ingin segera dicapai.
Benar juga, mereka tak menolak dengan syarat yang aku ajukan. Menuruti apa yang menjadi aturan. Barangkali ini bisa digunakan sebagai trik agar anak tak ketagihan. Menonton gawai secara berlebihan.
Menarik. Tentu saja. Orangtua pun tak kan kewalahan. Apalagi jika ini konsisten dijalankan. Maka dalam diri anak akan tertanam kebiasaan. Tak menonton gawai secara berlebihan pun segera bisa dilakukan.
Ternyata mudah ya. Meski dalam prakteknya pasti ada saja kendala yang dihadapi. Jangan menyerah, karena akan indah pada waktunya nanti. Percayalah!
***
Begitulah. Caraku menyiasati untuk membatasi penggunaan gawai. Jangan sampai kita menjadi orangtua yang lalai. Sehingga posisi kita justru malah terganti oleh gawai.
Di masa sekarang ini, di mana teknologi tengah menguasai negeri. Ditambah musim pandemi yang masih merajai. Peran gawai mendadak meningkat secara aduhai.