Mohon tunggu...
Ummu el Hakim
Ummu el Hakim Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hanya seorang emak biasa

Penyuka alam dan rangkaian kata

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Menjadi Jumantik Keluarga, Menyelamatkan Banyak Nyawa

20 Februari 2019   19:44 Diperbarui: 26 Februari 2019   11:19 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
penakhatulistiwa.com

Hujan yang kerap terjadi belakangan ini. Kiranya semakin menyapa hari demi hari. Rupanya para nyamuk pun mulai bergerak mempersiapkan diri. Bertelur hingga menetas sudah pasti terjadi. Jika tak dibenahi lingkungan, pasti kan jadi sarang yang cukup menyenangkan. Dan pada akhirnya demam berdarah pun kerap bertandang tanpa melihat sasaran.

Beberapa waktu lalu warga lingkungan kami di Sleman, Jogjakarta, dikumpulkan dalam sebuah ruangan. Kader pun bertindak melakukan penyuluhan. Satu demi satu kalimat penyemangat terucap. Beberapa pasang mata pun segera menangkap. Setumpuk informasi mengenai bahaya demam berdarah begitu lantang diucap. Para ibu yang datang tak henti menyimak.

Suatu bentuk usaha untuk menghadirkan sebuah kesadaran. Harus ditanamkan sebelum korban berjatuhan. Kalau bukan kita, lalu siapa yang akan melakukan? Apakah menunggu jatuh korban baru mengambil tindakan? Ah sebaiknya jangan demikian.

Di daerah Bantul, salah satu kelurahan di Banguntapan, beberapa waktu belakangan telah berjatuhan korban. Dari yang usia muda hingga dewasa. Mereka harus dirawat intensif di rumah sakit hingga berhari-hari lamanya. Tergeletak lemas tanpa daya. Korban hingga kini tercatat delapan orang. Ini adalah kejadian luar biasa sepanjang kasus yang pernah ada di daerah yang sama. Begitulah sebagian fenomena jikalau musim penghujan tiba. Kalau sudah begini siapa yang harus bertanggung jawab? Tentu seluruh warga harus terlibat dalam pemulihan lingkungan yang membutuhkan waktu tak singkat.

Pencegahan memang lebih sulit, namun bukan menjadi hal rumit jikalau masing-masing keluarga punya kesadaran yang sama. Dalam menjaga kebersihan lingkungan, hingga menyingkirkan segala bentuk tampungan.

Pemberantas Sarang Nyamuk (PSN) pun menjadi sebuah tindakan kewajiban. PSN menurut petugas kesehatan merupakan cara ampuh dan aman dalam usaha pencegahan hingga penanggulangan. Hanya dilakukan oleh manusia tanpa zat kimia berbahaya. Yang pasti lebih hemat dan tepat sasaran. Namun PSN tak bisa dilakukan tanpa banyak dukungan. Harus serentak dan nyata dilakukan.

Menggerakan warga dalam satu lingkungan. Kiranya bukan perkara gampang. Semangatlah yang harus segera ditancapkan. Dimulai dari keluarga. Ya, masing-masing keluarga wajib bersiap membenahi lingkungan disekitar rumah. Merupakan tindakan yang sekiranya bisa menekan berjatuhnya korban jiwa.

Di lingkungan kami memang belum jatuh korban. Namun penanganan lingkungan tak boleh lengah dilakukan. Salah satu hal terpenting dalam kegiatan PSN adalah menjadi Jumantik (juru pemantau jentik nyamuk) bagi masing-masing keluarga. Iya betul! Kitalah Jumantik bagi keluarga kita. Kiranya hal yang mudah namun begitu berat jikalau tak didukung niat kuat.

Berawal dari keluarga. Begitulah cara yang seharusnya. Jikalau kita punya kesadaran demi keselamatan orang-orang terdekat yang kita cintai sangat. Kiranya tindakan nyata menjadi Jumantik keluarga tak perlu menunggu waktu yang tepat. Sebab nyamuk pun tak akan menunggu hingga manusia bersiap. Jikalau ada kesempatan, langsunglah disantap dengan lahap.

Seperti yang kita tau, menjadi Jumantik merupakan hal yang membutuhkan ketelitian serta harus rutin dilakukan. Mengapa demikian? Sebab siklus nyamuk berkembang dari telur hingga menetas hanya berkisar tiga hari saja. Jumantik keluarga memang harus jeli memantau segala bentuk tampungan air bersih yang ada di ruangan, seputaran rumah, dan lingkungan. Paling tidak menyisir di area dalam rumah hingga halaman. Tempat itulah yang menjadi pusat sasaran.

Mengapa harus air bersih dan area rumah? Berdasarkan informasi yang saya terima dari petugas yang kesehariannya bekerja dengan nyamuk Aedes Aegypti di sebuah lembaga yang menangani penelitian DBD, bahwa nyamuk penyebar virus demam berdarah atau Aedes Aegypti ini adalah jenis nyamuk rumahan. Dia termasuk nyamuk yang malas dan menyukai air yang bersih juga tenang untuk tempat perkembangbiakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun