Kondisi kemiskinan di Indonesia terus mengalami perbaikan. Hal itu setidaknya bisa dilihat dari 2 indikasi, yaitu seiring dengan meningkatnya garis kemiskinan, jumlah penduduk miskin terus menurun.
Seperti diketahui, garis kemiskinan cenderung mengalami kenaikan setiap tahunnya. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain terjadi inflasi, fluktuasi rata-rata pengeluaran per kapita per bulan, bantuan sosial tunai, program beras sejahtera dan bantuan pangan non tunai dari pemerintah meningkat,
Juga karena Nilai Tukar Petani (NTP) di atas angka 100, serta adanya kenaikan harga beras yang cukup tinggi.
Garis kemiskinan (GK) sendiri merupakan gambaran nilai rupiah yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pokok makanan dan non makanan. Pada Maret 2018 lalu, garis kemiskinan garis kemiskinan naik sebesar 3,63 persen dibandingkan September 2017. Yaitu dari Rp387.160,- per kapita per bulan pada September 2017 menjadi Rp401.220,- per kapita per bulan pada Maret 2018.
Angka tersebut setara dengan 2,5 US$ PPP (Purchasing Power Parity)/hari. Perlu diketahui bahwa angka ini lebih tinggi dari standar Bank Dunia yang hanya 2US$/kapita/hari.
Hal ini disebabkan acuan dolar Bank Dunia dikonversi ke dalam PPP atau paritas daya beli, yaitu 1 dolar setara dengan Rp 5.341. Artinya, 13 ribu rupiah perhari setara dengan 2,5 US$ dan setara dengan garis kemiskiran internasional.
Seiring dengan peningkatan garis kemiskinan di atas, persentase penduduk miskin di Indonesia mengalami penurunan setiap tahunnya. Per Maret 2018, persentase penduduk miskin di Indonesia mencapai angka terkecil sepanjang sejarah, yaitu sebanyak 9,82%.
Bila dilihat rincian daerah tempat tinggalnya, persentase penduduk miskin di pedesaan lebih tinggi dibandingkan di perkotaan, yakni pedesaan sebesar 13.20% dan perkotaan sebesar 7,02%.
Itu artinya, jumlah penduduk miskin di Indonesia selalu berkurang setiap tahunnya. Per Maret 2018 penduduk miskin di Indonesia berjumlah 25,9 juta orang, terdiri dari 15,81 juta orang di pedesaan dan 10,14 juta orang di perkotaan.
Meningkatnya garis kemiskinan dan menurunnya jumlah orang miskin menunjukkan bahwa kesejahteraan masyarakat Indonesia relatif membaik dibandingkan masa sebelumnya. Diakui atau tidak, ini tak lepas dari upaya pemerintahan Presiden Jokowi dalam memberantas kemiskinan di Indonesia.