Mohon tunggu...
Unggul Sagena
Unggul Sagena Mohon Tunggu... Konsultan - blogger | educator | traveler | reviewer |

Asia Pacific Region Internet Governance Forum Fellow 2021. Pengulas Produk Berdasarkan Pengalaman. Pegiat Literasi Digital dan Penyuka Jalan-Jalan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kuntilanak dan Budaya Kaya Kalbar: Catatan Keempat Jelajah Kalimantan Etape III

4 Februari 2016   10:25 Diperbarui: 5 Februari 2016   01:54 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Catatan Keempat Jelajah Kalimantan Etape III"][/caption]Hari terakhir di Kalimantan Barat, kami tak lantas berleha-leha. Dengan kondisi lumayan capek di hari sebelumnya, Jumat pagi ini rencananya akan ada pengumuman-pengumuman dan kunjungan ke Museum Kalbar. Selain itu, akan mampir di Masjid Jami untuk Sholat Jumat, makan di Resto Nelayan dan lanjut ke Bandara. Jika ada waktu, mampir ke oleh-oleh sebentar.

Nah, kegiatan dimulai tepat pukul 9.00 WIB sebab pagi ini semua harus check out, termasuk ribetnya panitia DRE yang membawa banyak perbekalan, so waktu-nya disesuaikan. Kami juga yang belum menulis ada kesempatan untuk drafting walaupun belum publish, atau, di-publish tanpa foto terlebih dahulu untuk kemudian di edit.

Singkat kata, semua tim siap berangkay jam 10.00 WIB menuju Museum Kalbar di Jalan A YANI. Di Museum, kami disambut dengan pengenalan museum terlebih dahulu dan sambutan pihak museum. Adapun museum ini lumayan lama, yaitu sejak tahun 1970an namun sudah di-revitalisasi.

Waktu yang terbatas, membuat kami bergegas masuk dan melihat berbagai koleksi museum yang ada. Ternyata, museum ini terbagi dalam tiga kontinum waktu. Jaman prasejarah, jaman sejarah dan kebudayaan serta jaman penjajajahan dan perjuangan.

Ke-tiga episode waktu ini berjalan berurut dari pintu depan hingga belakang yang memuat berbagai produk budaya seperti ritual perkawinan dari tiga etnik terbesar populasi Kalbar yaitu Melayu, Dayak, dan Tionghoa.

DI bagian awal, kita bisa menemukan berbagai artefak kuno yang ditemukan di Kalbar. Termasuk, ehm, batu akik batu kecubung! hehehe.. jaman purba sudah ada nih batu tapi ngga bisa dijadiin cincin kali ya waktu itu.

Di sebelah kanan adalah batu kecubung. Peninggalan masa prasejarah Kalbar!

Kemudian di bagian agak tengah, kita beranjak ke kebudayaan dayak dan melayu. Salah satunya adalah panji-panji keraton dan stempel keraton Pontianak.

Nah, dari berbagai mitos dan legenda, kita tahu konon kabarnya Pontianak adalah sebutan dari Puntianak alias Kuntilanak. Sejarahnya, kota ini didirikan di tempat tinggalnya kuntilanak!

Tadinya saya aga sanksi. Namun demi melihat salah satu stempel badge prajurit ini, saya yakin benar adanya!

ini nih kuntilanaknya. Gambar berusia ratusan tahun ini merupakan desain panji pasukan kerajaan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun