Walau begitu, sulit rasanya menjadi sahabat walau mempunyai keutamaan dan beberapa dijamin masuk surga. Bisa jadi, ketika hidup pada zaman nabi, kita memilih berdiri pada pihak abu Jahal.
Bagaimana kita bisa percaya, tiba-tiba, ditengah Padang pasir, negeri tertinggal, tandus datang seseorang mengaku nabi. Tapi dengan keimanan penuh, pria yang kelak menjadi mertua Rasulullah itu mempercayainya.
Pelajaran kedua tentu bagaimana niat mempengaruhi amal. Bayangkan, abu Jahal adalah orang pertama yang tahu kisah Isra Miraj.
Karena dia, seluruh masyarakat Makkah tahu kisah yang termasuk dalam mukjizat nabi ini. Tapi, karena niat awalnya sudah salah, berniat menjatuhkan Nabi dan Islam, maka tidak ada pahala yang mengalir padanya.
Alih-alih, menjatuhkan, yang ada seluruh masyarakat Makkah mempercayai Rasulullah.
.
.
Pelajaran utama tentang Isra Miraj tentu adalah suatu hal yang diperintahkan dalam perjalanan tersebut, yaitu sholat.
Itu yang menjadi kewajiban.
Itu yang menjadi tiang agama.
Itu yang menjadi pembeda dengan kafir.
Maka, sholatlah sebelum kita disholatkan.
Bukan merayakan Isra Miraj yang menjadi kewajiban, tapi apa yang diperintahkan dalam perjalanan itu yang menjadi wajib kita kerjakan.
Wallahu a'lam bisshowab.
Bintu Anshari,
Medan, 3 April 2019