Mohon tunggu...
UmsidaMenyapa1912
UmsidaMenyapa1912 Mohon Tunggu... Freelancer - Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Kami Instansi yang bergerak di bidang pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bagaimana Pendidikan Ramah Anak yang Baik Itu?

4 Mei 2024   06:03 Diperbarui: 4 Mei 2024   06:47 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan merupakan salah satu pondasi yang akan menentukan kualitas sumber daya Manusia yang akan datang. Oleh karena itu, dunia pendidikan perlu "dirawat" agar bisa mencetak siswa yang akan menjadi penerus bangsa. Setidaknya, penyelenggaraan pendidikan harus memperhatikan prinsip pendidikan ramah anak.

Lihat juga: 3 Faktor Ini Mempengaruhi Karakter Islami Anak, Menurut Riset Dosen Umsida

Seperti pada riset Muhlasin Amrullah MPdI berjudul  Ramah Anak Dalam Standar Nasional Pendidikan Indonesia. Pendidikan ramah anak mampu menciptakan lingkungan belajar yang tenang, efektif, nyaman, dan kondusif. Sistem ini juga harus memerdekakan siswa dalam mengembangkan kemampuannya sehingga mereka mendapatkan pendidikan yang baik.

Mengapa sistem pendidikan ramah anak perlu diterapkan?

Ilustrasi: Unsplash
Ilustrasi: Unsplash

Sistem pendidikan ramah anak penting untuk diterapkan. Saat ini, banyak kasus yang menyerang dunia pendidikan terutama kekerasan dan bentuk bullying lainnya. Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab kekerasan pada siswa di lingkungan keluarga, diantaranya:

  1. Social control. Contohnya ketika orang tua memukul anaknya, seringkali tetangga hanya diam dan tidak melakukan tindakan apa pun, selama anak tersebut tidak mengalami cedera serius. Dalam beberapa kasus, orang tua bahkan memperlakukan anak sesuai keinginan mereka.
  2. Sistem hirarki sosial mempengaruhi hubungan antara anak dan orang tua. Mereka menempatkan anak pada posisi terendah dalam struktur tersebut hingga tercipta kesan bahwa semua orang dewasa memiliki hak untuk memberikan hukuman kepada anak.
  3. Tingkat ekonomi. Dalam banyak kasus, kemiskinan seringkali menjadi faktor terkait dalam kejadian kekerasan, baik sebagai pelaku maupun korban.

Selain itu, kekerasan juga didapatkan anak saat ia berada di sekolah, beberapa bentuknya seperti:

  1. Tidak percaya diri bisa terjadi karena anak sering dibentak atau diejek temannya
  2. Siswa juga akan menjadi cuek dan acuh kepada sesama karena takut terkena masalah
  3. Akibat sering dibentak oleh guru atau teman sebayanya, siswa bisa menjadi pribadi yang tertutup. Jika hal ini dilanjutkan, bisa saja ia mengalami gangguan psikis

Standar pendidikan ramah anak
Ilustrasi: Unsplash
Ilustrasi: Unsplash

Dari banyaknya kasus tersebut, maka diperlukan pelayanan pendidikan ramah anak. Standar nasional harus menjamin bahwa standar tersebut memperhatikan kebutuhan dan hak-hak anak, karena standar ini akan menjadi acuan bagi sekolah dalam menjalankan kegiatan pembelajaran. Ada 8 standar yang harus diperhatikan dalam menerapkan pendidikan ramah anak menurut BNSP.

Lihat juga: Kolaborasi Ciptakan Pendidikan Berkualitas, Mahasiswa KKN-P Umsida dan SD Sentul 1 Bersatu

1. Standar kompetensi lulusan

Hal ini diatur dalam Peraturan Menteri Nomor 23 Tahun 2006 dan Nomor 24 Tahun 2006, yang bertujuan memastikan mutu lulusan sekolah. Pengembangan mutu lulusan merupakan proses yang terus-menerus selama sekolah beroperasi dan kegiatan belajar mengajar berlangsung. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun