Mohon tunggu...
Ummu Fathur
Ummu Fathur Mohon Tunggu... Guru - Mencerdaskan

Mendidik mencerdaskan umat

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bahaya Sekulerisasi Remaja

10 Maret 2018   20:49 Diperbarui: 10 Maret 2018   20:57 596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Remaja tentu menyumbang populasi sangat besar di Indonesia. Menurut data proyeksi penduduk di tahun 2014 jumlah remaja mencapai sekitar 65 juta jiwa atau 25 persen dari 255 juta jiwa penduduk Indonesia (Bareskrim.com. 21/6/2015).

Namun, dengan sistem sekular yang saat ini diterapkan oleh negara, kalangan remaja yang jumlahnya puluhan juta tersebut juga terkena imbasnya. Misalnya, pada tahun 2008 saja menurut hasil survei yang dilakukan salah satu lembaga, 63% remaja di Indonesia usia sekolah SMP dan SMA sudah melakukan hubungan seksual di luar nikah dan 21% diantaranya melakukan aborsi (Republika.co.id. 20/12/2008).

Di sisi lain, pada tahun 2012, 21,5% remaja adalah pengguna narkoba (Riaupos.com. 5/11/2012). Pada tahun 2017 pengguna narkoba dikalangan remaja/pelajar dan mahasiswa menjadi sekitar 27,32%. Angka tersebut kemungkinan meningkat kembali karena beredarnya sejumlah narkotika jenis baru (Republika.co.id. 30/10/2017).

Bisa dibayangkan dalam 10 atau 20 tahun ke depan betapa makin rusaknya kehidupan remaja kita jika sistem sekuler ini terus dipertahankan. Sekulerisme adalah paham yang memisahkan agama dari kehidupan. Sekulerisme telah merasuki kalangan remaja dengan caranya sendiri. Hampir setiap waktu.

Pemuda, Generasi Penerus Islam

Al-Qur'an banyak mengisahkan perjuangan nyata para nabi dan rasul as. yang semuanya adalah orang-orang terpilih dari kalangan pemuda. Bahkan ada diantaranya yang telah diberi kemampuan untuk berdebat dan berdialog sebelum umur genap 18 tahun. Berkata Ibnu Abbas ra: "Tidak ada seorang nabi pun yang diutus Allah melainkan ia (dipilih) dari kalangan pemuda, begitu pula tidak seorang alim pun yang diberi ilmu melainkan ia dari kalangan pemuda".

Junjungan kita Nabi Muhammad saw. Diangkat menjadi rasul tatkala berumur 40 tahun. Para pengikut beliau generasii pertama kebanyakan juga dari kalangan pemuda/remaja bahkan ada yang masih kecil. Usia para pemuda/remaja Islam yang dibina pertama kali oleh Rasulullaah saw. di Darul Arqam pada tahap pengkaderan, misalnya Ali bin Abi Thalib dan Zubair bin Al-Awwam berumur 8 tahun. Thalhah bin Ubaidillah 11 tahun, Arqam bin Abi Arqam 12 tahun, Abdullah bin Mas'ud 14 tahun, demikian dan seterusnya. Usamah bin Zaid misalnya diangkat oleh Nabi saw. sebagai komandan untuk memimpin pasukan kaum muslim menyerbu wilayah Syam. Saat itu merupakan wilayah kerajaan Romawi dalam usia 18 tahun.

Namun kini, sistem sekuler barat yang sedang memimpin dunia terbukti gagal menjamin kesejahteraan, ketentraman dan kebahagiaan umat manusia, khususnya pemuda. Di sisi lain komunisme telah dikubur masyarakatnya sendiri pada tahun 1991.

Jadi hanya Islam-lah yang siap menyongsong peradaban baru, sebagaimana dulu pernah memimpin peradaban manusia. Rasulullaah saw. bersabda :

Perkara ini (yaitu Islam) akan merebak kesegenap penjuru yang ditembus oleh malam dan siang. Allah tidak akan membiarkan satu rumah pun, baik gedung maupun gubuk melainkan akan dimasuki oleh Islam sehingga dapat memuliakan agama yang mulia dan menghinakan agama yang hina, yang dimuliakan adalah Islam dan yang dihinakan adalah kekufuran (HR.Ibnu Hibban).

Inilah misi dan tanggung jawab generasi Islam masa kini. Mereka harus mengemban dakwah Islam di tengah-tengah masyarakat untuk menghidupkan kembali Islam dan membangkitkan umat. Allah SWT. berfirman yang artinya:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun