Seringkali banyak dari setiap individu masih belum mengetahui apa bakat yang dimilikinya. Pengertian bakat sendiri yaitu potensi khusus yang dimiliki oleh setiap individu.Â
Jadi setiap individu pasti mempunyai bakat tersendiri, namun sebagian dari mereka saja yang berhasil menemukannya. Bakat sangat berkaitan dengan minat, dimana minat merupakan keinginan yang muncul dari dalam diri individu, entah berminat dalam profesi, hobi dan sebagainya.
Baca juga : Pendidikan yang Berbasis kepada Minat dan Bakat
Bakat itu bisa dikembangkan apabila terus diasah. Begitupula dengan minat, minat akan berkembang dan berhasil ketika diasah atau dilatih terus menerus yang nantinya bisa menimbulkan bakat tersendiri. Disisi lain bakat juga bisa berkembang dan dapat dimanfaatkan dengan meningkatkan kualitas minat yang tinggi.Â
Contohnya : Andi berminat sebagai pemain basket, namun dia ngga punya bakat disitu. Oleh karena itu dengan meningkatkan kualitas minat yang tinggi maka bakat tersebut akan timbul dengan diasah terus menerus.
Baca juga :Akuisisi Bakat Menghancurkan Perusahaan Rintisan
Dalam bimbingan dan konseling terdapat instrumen asesmen yang bertujuan untuk memgumpulkan informasi tentang konseli termasuk bakat dan minat seseorang. Jadi, untuk mengetahui bakat dan minat seseorang tidak harus diasah bisa juga melalui pengaplikasian instrumen tersebut. Instrumen tersebut terdiri dari dua jenis, yaitu jenis tes dan non tes. Salah satu tes nya yaitu tes bakat dan minat yang ada pada instrumen asesmen jenis tes.
Tes bakat dan minat ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan dalam diri individu dalam bidang yang khusus dan menganalisis minat individu yang diinginkannya. Sejauh ini yang saya tahu, tes ini biasanya digunakan ketika awal masuk Sekolah Lanjut Tingkat Atas (SLTA) atau masuk kuliah dalam pemilihan jurusan.Â
Baca juga : Meningkatkan Kecerdasan dan Bakat Anak Berkebutuhan Khusus melalui Pembelajaran Induktif-Deduktif
Misalnya : Bunga berminat ingin masuk jurusan IPA, namun saat melakukan tes bakat dan minat hasil tes lebih dominan pada jurusan IPS, akhirnya pihak sekolah menyarankan untuk memilih jurusan IPS. Jikalau Bunga tidak mau, maka ia harus meningkatkan kualitas minatnya dalam jurusan yang diminatinya dengan mengasah terus menerus hingga timbul bakat dari keminatannya tersebut.