Mohon tunggu...
Umi NurBaity
Umi NurBaity Mohon Tunggu... Penulis - Penulis serabutan

Man jadda wa jadda

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sepenggal Penginggat; Alarm Tuhan

12 Januari 2021   22:40 Diperbarui: 12 Januari 2021   22:46 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi diunduh dari freepik.com 

Kematian memanglah tiada yang tahu kapan kedatangnya, hanya saja kita sebagai manusia terlalu sombong dan seakan menganggap bahwa dunia adalah segalanya. Padahal kita tidak pernah tahu kapan akan dikafani, dimandikan, dan disholatkan. Bisa jadi kapan saja, dengan keadaan apa saja, dan dengan jalan apa saja. Tentu kita telah mengetahui kabar duka yang tengah viral hingga terdengar ke seluruh penjuru dunia. Kabar itu datang dari kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh pada tanggal 9 Januari 2021 sekitar pukul 14.40 WIB di sekitar Pulau Lancang, Kepulauan Seribu. 

Kecelakaan pesawat Sriwijaya Air ini tentu telah digariskan dalam takdir-Nya sehingga manusia tidak bisa mengelak atas kehendak-Nya. Kalau pun masih ada yang berkata dan seolah meramal kejadian atas kecelakaan ini maka, mereka termasuk orang yang menyekutukan Allah atau musyrik. 

Kita aja sebagai manusia yang punya perasaan aja hatinya bisa ambyar dan kecewa kalau diduakan, apalagi jika menduakan Allah Subhanahu Wata'ala dengan sesuatu. Tentunya segala sesuatu yang terjadi baik berupa musibah maupun ujian tentu tak luput atas kehendak Allah Subhanahu Wata'ala. Jadi jangan berlagak meramal sebab kita hanya sebutir debu di dunia ini.

"Setinggi apapun aku terbang, tidak akan mencapai surga bila tidak shalat lima waktu," begitulah pesan terakhir dari Kapten Afwan, sosok pilot sholeh yang viral diperbincangkan di sosmed. Kapten Afwan ini semasa hidupnya dikenal sebagai sosok yang rajin ke masjid bahkan, sampai berlarian kejar waktu untuk datang sholat berjamaah. 

Ternyata di sela-sela kesibukannya beliau sempatkan pula untuk bersedekah pada office cleaner pesawat. Selain itu, beliau juga ramah dan sabar saat mesin pesawat rusak atau terkena gangguan. Yang paling mengejutkan, beliau ini juga menyelipkan kitab suci Al-Qur'an dalam loker pesawat. 

Di dalam pesawat sekalipun beliau tetap bisa menjalankan ibadah tanpa berhalangan, lalu bagaimana dengan kita yang diberikan berbagai kesempatan tapi selalu lalai dalam menggunakannya? Padahal, sosok beliau saja masih bisa melaksanakan ibadah, kenapa kita nggak? Semua kembali kepada niatan dan konsisten diri kita dalam beribadah.

Pernahkah kita mengalami kekosongan hati? Eits bukan perkara cinta sesama ya tapi perkara rindu kepada Allah Subhanahu Wata'ala. Saat hati kita kosong sebenarnya kita terkena jeratan dari godaan setan yang suka menghalangi kita dalam beribadah. Makanya kita jadi jarang ngaji, males sholat, males sedekah, dll. 

Ditambah lagi dengan kesibukan duniawi kita nih, misalnya kerja, sekolah, kuliah dll. Padahal, kita hidup di dunia cuman sebentar dan ingat kita pasti akan menghadapi kematian sama seperti para pendahulu kita. Anehnya, manusia itu susah kalau dibilangin padahal udah tahu umur itu terbatas tapi perilaku di luar batas. 

Imam Syafi'i pernah berkata "berapa banyak manusia yang masih hidup dalam kelalaian, sedangkan kain kafannya sedang ditenun." Ungkapan Imam Syafi'i ini selaras dengan kehidupan hingar bingar yang kerap kali melalaikan hati dan pikiran dari beribadah kepada-Nya. Mungkin sekarang kita masih sholat di belakang imam tapi suatu saat pasti kita juga akan disholatkan di depan imam. Sekarang kita hitung deh, kira-kira berapa dosa dan pahala yang kita perbuat, apa udah layak jadi penghuni surga? Katanya cita-citanya berakhir dengan husnul khotimah tapi rumah Allah tak pernah terjamah, naudzubillah.

Kecelakaan pesawat Sriwijaya Air ini adalah suatu teguran dari Allah Subhanahu Wata'ala agar kita senantiasa mendekatkan diri kepada-Nya di mana pun dan kapan pun. Sebab kita takkan pernah tahu kapan kita kembali kepada-Nya, dengan keadaan bagaimana, dan dengan cara apa pun. Allah lebih mengetahui apa-apa yang tersembunyi sebab Allah Subhanahu Wata'ala yang maha berkehendak atas segala sesuatu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun