Mohon tunggu...
Umi Kulsum
Umi Kulsum Mohon Tunggu... Guru - Guru, Mahasiswa Magister Komunikasi Penyiaran Islam UIN Jakarta 2019

Saya seorang mantan jurnalis yang ingin tetap menyalurkan ekspresi lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Para Da'i Harus Terampil Manfaatkan Media Konvergensi untuk Berdakwah di Masa Covid-19

22 Mei 2020   09:36 Diperbarui: 22 Mei 2020   09:31 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

 PARA DA'I HARUS TERAMPIL MANFAATKAN MEDIA KONVERGENSI UNTUK BERDAKWAH DI MASA COVID-19

Umi Kulsum

Mahasiswa Magister Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) UIN Jakarta 2019

Masa pandemi Corona Virus Disease 2019 atau disingkat Covid-19 yang belum juga berakhir di berbagai benua memaksa masyarakat untuk tetap berada di rumah, termasuk di Indonesia. Penyebaran yang masif dari hari ke hari membuat kekhawatiran masyarakat memuncak.  Berdasarkan update data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per 21 Mei 2020 misalnya, jumlah kasus  yang terinfeksi Covid-19 telah mencapai 20.162 orang. 

Selama satu hari saja, orang yang positif Covid-19 mencapai 973 kasus. Ini menjadi rekor tertinggi kasus harian Covid-19 di periode ini. Pemerintah akhirnya memutuskan untuk memperpanjang Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) agar rantai penularan tidak semakin menyebar. Otomatis segala ragam aktivitaspun banyak yang terhenti baik di kantor, sekolah hingga tempat ibadah seperti masjid. Tatap muka yang kerap kali menjadi kebiasaanpun harus berubah melalui daring demi menekan orang-orang yang terjangkit. Work From Home (WFH) menjadi kebiasaan baru masyarakat saat ini.

Banyak aspek yang terkena dampak atas pandemi Covid-19 ini termasuk perekonomian Indonesia sendiri. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) menjamur, akibatnya banyak orang yang kelaparan. Selain ekonomi, sisi keagamaanpun terkena dampaknya. Indonesia merupakan salah satu negara yang sangat senang berkumpul dan berjamaah karena mengedepankan kebersamaan. Sebelum masa Covid-19, jemaah pengajian berbondong-bondong memadati masjid untuk sekedar mendengar tausiyah para ulama. Aktifitas di masjid pun rasanya tidak pernah sepi dari pengunjung. 

Berdakwah melalui tatap muka masih menjadi kebiasaan dan disukai masyarakat Indonesia. Apalagi dengan bertatap muka, biasanya jemaah lebih puas dan bisa bertemu dengan kawan banyak seperguruan. Namun kini, kegiatan berdakwah di tempat ibadah seperti halnya masjid tidak bisa dilakukan karena dikhawatirkan dengan berkumpulnya orang dapat membuat penularan Covid-19 semakin meluas. Jadwal kajian di setiap masjidpun resmi ditiadakan demi mendukung kebijakan pemerintah. 

Walhasil, para da'i harus memilih opsi lain agar kajian tetap berlangsung. Penggunaan Internet menjadi media penghubung dengan jemaah di masa ini. Terlepas dari sebelum adanya Covid-19 ini, para da'i di era digital ini memang dituntut harus terampil mengikuti perkembangan zaman. Hal ini melihat pengguna Internet yang semakin bertambah. Meski saat ini masyarakat dituntut untuk menjaga jarak atau physical distancing, melalui akses Internet seperti tidak ada lagi alasan untuk tidak mengupgrade ilmu agama.

Penelitian terbaru yang dirilis oleh We Are Social pada Januari 2020 misalnya, Indonesia sebagai salah satu negara wilayah di Asia Pasifik menjadi bagian dari 4,3 miliar total penduduk di wilayah ini. Dari jumlah populasi tersebut, sekitar 56% atau 2,42 miliar atau melebihi separuh populasi penduduk sudah mendapatkan akses Internet. Indonesia bahkan berada di peringkat ketiga dengan pertumbuhan populasi yang mengakses Internet sebesar 17% dalam satu tahun terakhir dihitung pada rentang Januari 2019 sampai Januari 2020. 

Internet menjadi media yang paling potensial saat ini untuk terhubung satu sama lain termasuk untuk menyampaikan pesan dakwah agar tepat sasaran. Dengan jumlah pengakses Internet sebesar itu, para da'i kini memanfaatkan peluang yang ada, bahkan berlomba-lomba untuk kreatif menghasilkan konten agar menarik minat para jemaah setianya. Internet membuat proses penyampaian informasi menjadi sangat cepat dan bisa diakses di manapun. 

Semula Internet hanya digunakan sebagai media penyampaian informasi layaknya televisi dan radio, tetapi kini Internet menjadi sangat interaktif karena masyarakat dapat membagikan informasi sendiri tanpa menunggu informasi yang disediakan oleh industri media. Seiring berkembangnya teknologi, media massa konvensional dan online saling berhubungan dan bekerjasama atau biasa disebut dengan istilah konvergensi media. Konvergensi media adalah bergabungnya berbagai media seperti radio, televisi, surat kabar dan internet menjadi satu untuk diarahkan ke suatu media tunggal. Kini media konvensional bertransformasi menghasilkan media online agar tidak ditinggalkan oleh pembaca setianya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun