Mohon tunggu...
Umi Saputri
Umi Saputri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Motivator

Mahasiswi Tadris Biologi, IAIN Metro Lampung.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Motivasi Kehidupan "Yuk Open Sesama Manusia Kan?"

31 Juli 2021   09:36 Diperbarui: 4 Agustus 2021   14:05 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernah mungkin diantara kita yang sering kali merasa bahwa hidup kita tidak seberuntung orang lain. Bahkan kita lebih terpaku dengan komentar-komentar orang lain.

Ketika kita tengah di hadapkan dengan sebuah persaingan, ternyata kala itu kamu mengalami Kegagalan. Hmm dari kegagalan itu mungkin akan banyak sekali komentar-komentar orang yang berhujung menyakitkan, menghujat bahkan mencemooh, menghina. Semua ucapan-ucapan kasar seketika semua meluap terlempar ke fikiranmu.

Hingga, karena ulah para Komentar, terkadang mau melangkah untuk bangun aja susah, mau bangkit juga terasa berat, lengket ibaratkan permen karet yang tidak mau pergi dari status zona tetap, padahal berada di zona tetap tanpa perubahan adalah hal yang biasa saja dan itu tidak mengenakan jika di budidayakan.

Hmm, Namanya juga kegagalan yang pernah tercatat di dalam sejarah masa lalu, memang di rasa membuat kita ngilu, linu seolah-olah ruangan kesuksesan kita sudah terpenuhi dengan kegelapan. Padahal sih kadang kegagalan yang kita alami hanya beberapa persen saja, jika dibandingkan dengan keberhasilan yang kita raihakan, mungkin hanya 100 berbanding 80, tapi kita aja yang kurang bersyukur, dalam bersaing pengen nya menang hehe.

Tapi kembali lagi, manusia memang begitulah, Bisa di bilang kurang OPEN, padahal sejatinya manusia hidup bersama bukan? Untuk saling menguatkan, mengingatkan dan menyemangatkan bukan justru menyakiti perasaan orang lain.

Iyaa begitulah sifat manusia, terkadang mereka berbicara seenaknya, sewena-wena tanpa mendahului perasaan, tanpa berfikir panjang, kira-kira omongan nya akan menyakitkan tidak jika di dengar atau justru malah merendahkan.

Jadi mulai sekarang, mari menjadi pribadi yang bisa menjadi penyemangati bagi orang lain, orang-orang yang selalu memberikan penguatan, kepada mereka yang gagal, orang-orang yang tetap berjuang meski berkali-kali gagal.

Hmmm, jika mungkin di rasa setelah kegagalan itu, kamu merasa susah untuk bangkit dalam berjuang, maka beristirahatlah sejenak. Beristirahat bukan berarti berhenti, tapi kembali berfikir lagi apakah dengan berhenti berjuang maka masa depanmu akan cerah atau justru akan gelap gulita?

Pada realitanya, yang namanya gagal itu hal biasa dalam dunia persaingan seperti misalnya perlombaan, tapi tidak seutuhnya kita menaruh prinsip "Ketika gagal iya sudah, buat apa berjuang lagi" itu hanya fikiran yang cukup kamu lupakan bukan kamu jadikan prinsip dalam berjuang.

Jadi ketika kamu gagal cukup istirahat sebentar, ibaratkan sebuah montor yang akan menuju suatu alam yang indah, tetapi mengalami kegagalan ke tujuan karena rantai putus di jalan, maka berhenti lah dan coba servis kerusakan yang ada, dengan mengganti rantai yang baru, setelah itu maka nikmatilah montor itu dengan normal, pasti akan jauh berbeda dari sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun