Materi selanjutnya yaitu tentang realisme, apa sih realisme itu?
Realisme adalah ilmu yang memandang bahwa hakikat fisik dan rohani itu saling berhubungan. Realisme ini menjadikan ilmu pengetahun itu dalam pendidikan yaitu pengalaman keberhasilan. Karena realisme ini merujuk pada objek dan subjek. Contohnya guru dan murid mempunyai tujuan yang sama yaitu dalam menuntut ilmu.
Nah, siapa saja para tokoh dan bagaimana kerakteristik pemikirannya? Mari kita bahas bersama..
1. John Lock
Karakteristik pemikirannya mengacu pada proses manusia mendapatkan sebuah ilmu pengetahuan. John Lock berupaya mengkaji proses tersebut dan menemukan hasilnya yaitu pengetahuan rasio dan sumbernya yaitu dari sebuah pengalaman.
2. Aristoteles
Karakteristik pemikirannya bahwa realita tidak hanya bersumber pada pengertiannya saja tetapi juga bersumber pada dasar metafisika dan logika.
3. John Amos Comeneus
Karakteristik pemikirannya bahwa kesalamatan, kehidupan abadi dan keadaan kehidupan di alam semesta adalah cara untuk menentukan realisme.
4. Galileo
Karakteristik pemikirannya yaitu berdasar pada pengalaman. Nah metode ini sama seperti pemikiran dari John Lock. Namun Galileo berpendapat bahwa dalam melakukan pengalaman ini harus secara langsung yaitu pengalamannya ia sendiri bukan mengamati proses manusia seperti ajaran John Lock.
5. David Hume
Karakteristik pemikirannya yaitu berdasar pada pengalaman berdasarkan pengetahuan. Metode ini sama seperti apa yang diajarkan John Lock dan Galileo yaitu menggunakan pengalaman sebagai sumbernya namun pada pemikiran David Hume ini bahwa pengalaman itu diperoleh oleh pengetahuan, jadi pengalaman itu dijabarkan menurut ilmu pengetahuan yang sudah diperoleh.
6. Irances Bason
Katakteristik pemikirannya yaitu bersumber dari alam. Ia berpendapat bahwa alam adalah dasar dari segala ilmu pengetahuan.
7. Willian
Karakteristik pemikirannya yaitu bahwa ilmu pendidikan itu sumber kebahagiaan jiwa baik jasmani maupun rohani.
8. John Stuart Mile
Katakteristik pemikirannya bahwa opini tidak selalu menjadi kebenaran, karena kebenaran dapat memiliki fungsi apabila dibebaskan. Dan untuk mengetahui kebenaran tersebut yaitu dengan kepercayaan dan berbagai jenis pertanyaan untuk mengetahui adanya kebenaran.