Mohon tunggu...
Umi Lestari
Umi Lestari Mohon Tunggu... Guru - I am enjoy with my passion

I am interested in learning to be a good person

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Meningkatkan Vocabulary Siswa dalam Pembelajaran Passive Voice Menggunakan Problem Based Learning melalui Game Word Search di Situs Educaplay

3 Desember 2022   19:38 Diperbarui: 10 Desember 2022   21:02 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Praktik ini dilakukan di SMKN 1 Toboali, letak SMKN 1 ini berada di kepulauan Bangka Belitung, tepatnya di Kabupaten Bangka Selatan, Kecamatan Toboali, yang beralamatkan di Jalan Air Benar, Kelurahan Teladan, Toboali, Bangka Selatan.

Lingkup pendidikan yang diajarkan merupakan Sekolah Menengah Kejuruan kelas XI Teknik Komputer Jaringan dimana ada 34 siswa yang terdiir dari 10 orang siswa laki-laki dan 24 orang siswa perempuan. Praktik ini dilakukan pada hari Kamis dan Jumat, tanggal 27-28 Oktober 2022.

Pada pembelajaran ini hal yang ingin dicapai adalah meningkatkan penguasaan kosatakata atau vocabulary siswa dalam pembelajaran Passive Voice. Dimana siswa mengalami kesulitan dalam penguasaan kosataka atau vocabulary bentuk ke 3 atau past participle.

Kondisi yang melatarbelakangi adanya praktik ini di angkat menjadi tema Best Practice karena adanya indikasi dari para siswa dalam pembelajaran passive voice, siswa kesulitan dalam penguasaan kosakata kata kerja dalam bentuk ke 3 atau past participle, sehingga ketika dilakukan penilaian nilai siswa rata-rata tidak mememuhi KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). 

Siswa lebih tertarik bermain game di gadget mereka daripada belajar bahasa inggris, siswa yang menganggap pembelajaran bahasa inggris ini sulit apalagi kosakata kata kerja yang selalu berubah-ubah dalam penggunaanya. Kemudian siswa juga jarang membuka kamus, dengan alasan mengunakan kamus di Handphone lebih praktis, tapi ketika pembelajaran tak jarang siswa malah bermain game. Disamping itu, guru yang kurang terampil dalam menyiapkan media pembelajaran yang interaktif, sehingga membuat siswa bosan dalam belajar. 

Pembelajaran yang hanya berpusat pada guru saja membuat suasana kelas yang monoton, sehingga pada proses pembelajaran siswa sibuk mengobrol dengan teman sebangku, sehingga pembelajaran jadi tidak bermakna. Menghadapi kenyataan ini maka penulis selaku guru yang mengampu mata pelajaran bahasa Inggris perlu adanya inovasi baru dalam meningkatkan penguasaan kosata kata kerja bentuk ke 3 atau past participle.

Praktik ini ditulis supaya bermanfaat bagi penulis sendiri, agar adanya bukti bahwa adanya inovasi yang dilakukan guru dalam peningkatan penguasaan kosakata kata kerja bentuk ke 3 atau past participle pada siswa, dan juga untuk guru lain agar adanya referensi jika menghadapi masalah yang sama pada anak didiknya.

Pada praktik ini, guru berperan dan bertanggung jawab sepenuhnya untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam peningkatan penguasaan kosakata kata kerja  bentuk 3 atau past participle. Meningkatkan penguasaan kosataka siswa menjadi lebih baik lagi, melakukan revisi perbaikan rencana pembelajaran PPL, dan melakukan refleksi kegiatan yang sudah dilaksanakan.

Pada praktik ini yang menjadi tantangan banyak sekali, karena ini adalah hal baru bagi peserta didik dan guru sendiri dimana guru harus menyiapkan lebih banyak peralatan dan media pembelajaran dari biasanya, guru keluar dari zona nyaman yang membuat siswa kurang aktif. Sama halnya pada peserta didik yang jarang belajar dalam kelompok mereka harus berinteraksi dengan kelompok kecil, berdiskusi secara aktif dalam menyelesaikan permasalahan mereka. 

Tidak semua siswa menunjukkan keaktifan dalam kelas dalam 8 kelompok yang terbagi ada 1 kelompok yang kurang aktif. Keaktifan siswa dipengaruhi karena pada kelompok itu tidak ada siswa yang menjadi pemimpin kelompok. Pada kelompok itu tidak adanya komunikasi yang baik dan siswa masih belum bisa mengontrol ego dalam kelompoknya.

Pada praktik ini pihak yang terlibat adalah siswa sebagai pusat dalam pembelajaran, guru sebagai fasilitator, dosen dan guru pamong sebagai pembimbing dalam proses melaksanakan pembelajaran, rekan sejawat yang membantu terlaksananya kegiatan ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun