Mohon tunggu...
Farhan Iskandar
Farhan Iskandar Mohon Tunggu... Guru - Penyair Akhirat

Sebelum daun itu kering basahilah bibirmu dengan pujian

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Harganya Caci Maki Seumur Hidup!

13 Februari 2020   10:05 Diperbarui: 13 Februari 2020   10:12 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada perbincangan menarik yang makin hari makin panas seperti suhu panas yang pernah melanda Jabodetabek 5 pekan lalu, terkait dengan pemulangan buronan dengan harga caci maki seumur hidup.

Mari seduh dulu teh angetnya!

Persoalan ini sebetulnya hasil refleksi dari hujan yang sering menjegal kita pergi ke kantor, ya barangkali begitu!
Bahkan kabar mau mudiknya buronan itu lebih menyeramkan dari ibu kos yang mau mampir untuk menagih uang bulanan. Adakah orang yang sangat  tega dengan sengaja memisahkan ibu dan anak, istri dan suami, kakek dan cucu dengan perpisasahan dunia raga ini? 

Orang awam seperti saya pasti lebih memilih takut dengan kepulangan mereka, karna mereka orang yang pandai memakai senjata dan lebih berpengalaman dalam mengeksekusi. Tobat sih katanya tobat, sejauh ini belum mendengar adanya tobat kolektif, apa itu agar lebih meyakinkah pemerintah ya? Tapi sejauh pemikiran saya, jika seseorang telah terkepung ada 2 kemungkinan, melawan demi harga diri, atau menyerah untuk menyusun strategi.

Kedua, sebagai orang awam saya lebih mengambil posisi wenak, karna masih lebih ringan banjir, surut, gatel dikit terus sembuh, ketemu macet lagi, dibanding diperangi, luka, lalu meninggal tak sempet liat anak-istri.

Kita masih punya tugas menanami hutan gundul, mengurangi macet, mensejahterakan kaum miskin, lebih ingin lagi menghindari pertikaian, ketakutan hingga peperangan.

Kita bersaudara, ngeteh bersama tanpa ada dusta, tanpa ada perbedaan!

Muhammad Farhan Iskandar, 13 Februari 2020 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun