Mohon tunggu...
Umar wala
Umar wala Mohon Tunggu... Politisi - Tehoru

Pantaskanlah Dan Aku Pasti

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengenal Prosesi Sembelih Hewan Kurban ala Negeri Tengah-tengah

30 Juli 2020   23:07 Diperbarui: 30 Juli 2020   23:24 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berbeda dengan Nahdatul Ulama (NU) dan Muhamadiyah. Kabar unik datang dari Negeri Tengah-Tengah, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah. Dimana, Negeri di selatan Pulau Ambon ini telah melaksanakan sholat Idul Adha pada Kamis, 30 Juli 2020/pagi tadi.

Tentu setelah sholat Id Adha berjamaah, akan dilanjutkan dengan prosesi sembelih hewan kurban. Nah, Negeri Tengah-Tengah punya cara tersendiri dalam menyembelih hewan Kurban.

Antara Proses adat dan Agama Bersatu
Sebelum penyembelihan Hewan Qurban di sore hari, beberapa acara Islam dan adat  disatukan untuk kemudian membuat suasana lebaran menjadi ramai. Walaupun Tante Corona masih menjadi momok menakutkan, bagi anak-anak muda di sana acara hiburan harus tetap berjalan. Asalkan taat protokol kesehatan Covid-19.

Diketahui acara hiburan bernuansa Islam dan adat ini seperti cerita Nabi Ibrahim as yang menyembelih anaknya Nabi Ismail as. Kemudian ada juga, tarian sawat sebagai tradisi adat Maluku dan beberapa acara adat lainnya.

Bila acara hiburan telah usai, pandangan masyarakat akan tertuju pada prosesi penyembelihan hewan qurban. Disinilah letak daya tarik yang harus kita ketahui bersama.

Pertama, Pada saat hewan Qurban akan disembelih, Imam Masjid Besar di Negeri Tersebut harus memandikan para hewan-hewan terlebih dahulu. Barulah Hewan-Hewan itu dibawa ke rumah Raja/Sultan.

Setelah sampai ke rumah Raja, Sesajian dan Kemanyiang sudah tertata rapih. Untuk apa? Untuk dibakar dan di bacakan doa kepada hewan-hewan seperti kambing dan ayam yang akan disembelihkan. Pada proses ini, pemilik/penyumbang qurban seperti Raja dan Iman Masjid lah yang lebih di dahulukan untuk diberikan doa. Barulah disusul oleh penyumbang-penyumbang qurban lainnya.

Lanjut cerita, hewan kurban tersebut setelah dibacakan doa, kemudian dikeluarkan dari rumah Raja/Sultan secara urutan dan digendongi oleh beberapa pemuda berfisik kuat. Ini hanya untuk menjaga perlawanan dari hewan Qurban agar tidak berontak.

Hewan qurban yang telah gendongin oleh para pemuda secara urutan kemudian di pimpin langsung oleh bapak Modim (Muajim) dengan lantunan salawat nabi untuk prosesi Tawaf sebanyak 7 kali mengelilingi Masjid Besar di Negeri Tersebut.

Proses tawaf sebanyak 7 kali ini sudah sejak dulu ditanamkan oleh para leluhur kami. Ini juga terjadi di Ka'bah. Bagaimana kemudian orang-orang disana mengelilingi Ka'bah sebanyak 7 kali", Kata Fauzi selaku Khalifa Masjid An-Nimah Negeri Tengah-Tengah. Lalu setelah proses tawaf itu usai, Qurban akhirnya disembelihkan.

Menarik, bagaimana melihat posisi adat dan agama bersatu dalam bingkai Keislaman yang sejal lama menjadi patokan masyarakat Negeri Tengah-Tengah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun