Mohon tunggu...
Elisa Dwi Prasetya
Elisa Dwi Prasetya Mohon Tunggu... -oo-

Tulisan hanyalah bisikan kecil dari hati yang belajar melayani.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bertanggung jawab

7 Oktober 2025   18:13 Diperbarui: 7 Oktober 2025   18:13 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Daud dikenal luas, bukan hanya dalam Alkitab, tetapi juga dalam Al-Qur'an. Sosoknya selalu menarik untuk dibahas. Namun kali ini, mari kita melihatnya dari sudut pandang Alkitab.

Bagian ini merupakan sepenggal kisah kecil sebelum peristiwa besar saat Daud mengalahkan Goliat. Kisah kemenangan Daud memang sering kita dengar, tetapi cerita pendek sebelumnya justru menyimpan pelajaran penting: bahwa hal-hal besar sering kali berawal dari hal-hal sederhana yang dilakukan dengan hati yang benar.

Inilah kisah tentang Daud dan ayahnya, Isai. Dalam 1 Samuel 17:17-18, Isai memberikan sebuah tugas sederhana kepada Daud:

"Ambillah untuk kakak-kakakmu bertih gandum ini seefa dan roti yang sepuluh ini; bawalah cepat-cepat ke perkemahan, kepada kakak-kakakmu. Dan baiklah sampaikan keju yang sepuluh ini kepada kepala pasukan seribu. Tengoklah apakah kakak-kakakmu selamat dan bawalah pulang suatu tanda dari mereka."

Tugas itu tampak sepele, hanya mengantarkan makanan. Tetapi cara Daud melaksanakannya memperlihatkan satu karakter yang luar biasa: tanggung jawab.

Mari kita lihat seperti apa sikap bertanggung jawab itu dalam diri Daud, sebagaimana tampak di ayat 20.

"Lalu Daud bangun pagi-pagi, ditinggalkannyalah kambing dombanya pada seorang penjaga, lalu mengangkat muatan dan pergi, seperti yang diperintahkan Isai kepadanya. Sampailah ia ke perkemahan, ketika tentara keluar untuk mengatur barisannya dan mengangkat sorak perang." 

1. "Lalu Daud bangun pagi-pagi"

Ini bukan sekadar catatan waktu. Kalimat ini menunjukkan sikap hati. Daud tidak menunda, ia segera bertindak dan menyiapkan diri dengan baik. Ia menghargai waktu, mempersiapkan segala sesuatunya agar tugasnya berjalan lancar.

Bayangkan, jika Daud berangkat siang hari, mungkin ia akan tiba terlalu malam di medan perang---itu tentu tidak bijaksana. Sikap Daud ini bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari: ketika kita mempersiapkan sesuatu dengan matang, hasilnya pun akan lebih baik. Sama seperti seorang guru yang menyiapkan pelajaran dengan baik, atau siapa pun yang mempersiapkan suatu acara dengan sungguh-sungguh---semuanya mencerminkan tanggung jawab yang sama seperti Daud.

Selain itu, "bangun pagi-pagi" juga menunjukkan bahwa Daud tidak meremehkan pekerjaan kecil. Padahal, beberapa waktu sebelumnya, ia sudah diurapi menjadi raja (1 Sam. 16). Namun ia tidak sombong atau merasa tugas itu terlalu rendah baginya. Banyak orang menganggap pekerjaan kecil tidak penting, seperti menyiapkan ruangan, menyambut tamu, atau membersihkan tempat kerja. Padahal, tidak ada pekerjaan yang benar-benar kecil jika dilakukan dengan hati yang sungguh-sungguh dan bertanggung jawab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun