SIAPA SANGKA, dari sebuah bengkel kecil di Jepang, lahir seorang tokoh yang mengubah wajah industri teknologi dunia. Tahun 1959, Kazuo Inamori, seorang insinyur muda, mendirikan Kyocera, perusahaan yang kelak menjelma menjadi raksasa global. Namun, yang paling mengesankan dari Inamori bukanlah kejayaan bisnisnya, melainkan kerendahan hatinya. Ia tidak segan turun ke pabrik, makan siang bersama karyawan, bahkan ikut membantu pekerjaan teknis.
Di mata Inamori, seorang pemimpin tidak pernah lebih tinggi dari orang-orang yang dipimpinnya. Prinsipnya sederhana namun menggugah: "Pemimpin sejati adalah dia yang melayani, bukan yang dilayani." Inilah yang bisa disebut kepemimpinan terbalik---posisi terendah justru menjadi jalan untuk memimpin dengan kekuatan sejati. Paradoks ini jarang dipahami banyak orang, karena dunia sering mengukur kepemimpinan dari kuasa, jabatan, atau prestise.
Dunia baru belakangan ini mempopulerkan istilah servant leadership lewat Robert Greenleaf pada 1970-an. Tapi jauh sebelum teori itu digagas, Alkitab sudah menuliskan kebenaran yang sama dengan jauh lebih tegas: pemimpin sejati adalah hamba.
Â
Pemimpin dalam Alkitab
Menariknya, dalam Alkitab versi King James, kata "pemimpin" hanya muncul enam kali. Itu pun tidak pernah dipakai untuk Musa atau tokoh besar lainnya. Allah tidak pernah berkata, "Musa, pemimpin-Ku," melainkan, "Musa, hamba-Ku." Hal ini bukan kebetulan. Alkitab sengaja menekankan bahwa ukuran seorang pemimpin bukanlah pada posisi atau jabatan, melainkan pada kerendahan hatinya sebagai seorang pelayan.
Perjanjian Lama pun penuh dengan contoh serupa. Abraham disebut sebagai "hamba Allah" (Mzm. 105:42), Daud dikenal sebagai "hamba-Ku" (2Sam. 7:5, 8), bahkan para nabi sering diperkenalkan dengan sebutan yang sama. Dengan demikian, identitas seorang pemimpin rohani tidak terletak pada gelarnya, melainkan pada kesetiaan dan kerendahan hatinya di hadapan Tuhan.
Hal ini berbeda dengan dunia kuno di sekitar Israel. Bangsa-bangsa lain memuja raja mereka sebagai dewa atau penguasa absolut. Namun Alkitab menampilkan kontras yang tajam: pemimpin sejati bukanlah sosok yang menguasai rakyatnya, melainkan yang tunduk penuh pada Allah. Dengan kata lain, kepemimpinan dalam perspektif Alkitab bukan tentang kekuasaan ke atas orang lain, melainkan penyerahan diri kepada Tuhan.
Lalu, apa yang sebenarnya dimaksud dengan 'hamba' dalam perspektif Alkitab? Menariknya, ada tiga istilah Yunani yang dipakai, masing-masing dengan makna yang memperdalam gambaran kepemimpinan.
Tiga Kata Yunani untuk "Hamba"