Mohon tunggu...
Ruslan Yunus
Ruslan Yunus Mohon Tunggu... Peneliti dan Penulis -

Belajar Menyenangi Humaniora Multidisipliner

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hanya Dua Kata

13 Januari 2019   21:42 Diperbarui: 23 Januari 2019   04:42 543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tersebutlah di dalam sebuah parabel klasik tentang sebuah biara dengan aturan yang sangat ketat. Untuk menjaga suasana keheningan biara, setiap rahib tidak dibolehkan berbicara  (Hm..., jadi seperti orang bisu, ya?). Kecuali hanya pada setiap sepuluh tahun di depan rahib kepala. Itupun hanya boleh dengan dua kata.

Setelah sepuluh tahun di biara itu, seorang rahib menghadap rahib kepala.

"Sudah sepuluh tahun engkau disini. Apa yang ingin engkau katakan dengan dua kata?", bertanya rahib kepala.

"Dipan...keras", kata rahib itu.

"Saya paham, nak", kata rahib kepala.

Sepuluh tahun kedua, rahib itu kembali menghadap rahib kepala.

"Sudah sepuluh tahun ke dua, apa dua kata yang ingin engkau katakan?"

"Makanan...berbau", kata rahib itu.

"Saya paham, nak", kata rahib kepala.

Setelah sepuluh tahun kemudian, kembali rahib itu menghadap rahib kepala.

"Sudah sepuluh tahun ketiga. Apa dua kata yang ingin engkau katakan, nak?".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun